Doa Rindu Untuk Bapak - Jurnal Darul Azis

Doa Rindu Untuk Bapak

Doa Rindu Untuk Bapak

Doa Rindu Untuk Bapak/Ilustrasi www.veteranstoday.com

Hari ini rasa rindu yang membuncah di dadaku sungguh tak tertahankan, Pak. Karenanya, aku ingin mengungkapkannya lewat tulisan ini. Ah...lebih tepatnya sebagian doa yang kutuliskan. Semoga bisa mengurangi beban rindu yang di hatiku. 

Walaupun sebenarnya belum terlalu lama kita berpisah, namun entahlah belakangan ini hatiku begitu resah. Segala ingatan tentangmu serta-merta hadir menyeruak dalam angan dan pikiran. Hingga kemudian menitiklah air mataku. Tanpa terasa. Dan tanpa kuasa untukku membendungnya. Kubiarkan ia mengalir dengan begitu derasnya, agar menjadi saksi kerinduan anakmu ini. 

Jika sudah begini, tentu tak ada lain yang bisa kulakukan selain mendoakanmu, Pak. Semoga Bapak selalu dalam naungan dan kasih sayang-Nya, sebagaimana dulu Bapak selalu berusaha melindungi dan menyayangiku. Semoga Bapak selalu diliputi kebahagiaan dan keceriaan, sebagaimana dulu Bapak selalu berusaha menghiburku agar aku tertawa bahagia dan selalu berwajah ceria. Dan semoga Bapak menerima imbalan baik atas segala kebaikan yang pernah Bapak dulu lakukan kepada anak-anakmu—walaupun aku yakin Bapak sama sekali tak pernagh mengharapkan itu. 

Semoga Tuhan mengabulkan doaku.

Pak.............
Jarak dan waktu memang selalu berlaku kejam pada kita, bersamaan dengan upayaku untuk terus melipatnya. Agar pertemuan itu bisa kita nikmati dengan lebih segera. Atau agar ingatan-ingatan masa lalu bisa hadir lebih dekat. Aku ingin memelukmu Bapakku; bayanganmu ataupun badanmu.
Saat aku menulis surat ini, tergambar jelas dalam ingatanku guratan-guratan tua di wajahmu.Tergambar jelas pula senyum, canda, dan tawamu. Tergambar begitu jelas bagaimana kondisimu sekarang, di sana. Tak lupa, juga dekapan terakhirmu. Dan itu justru semakin memperbesar rasa rinduku padamu. 

Akhirnya Pak, tak banyak doa yang bisa kusampaikan dalam surat ini. Biarlah selebihnya kusimpan saja, atau kusampaikan secara rahasia kepada Sang Pencipta. Sebab air mata dan kepedihan telah lebih dulu menguasaiku. Membuat jari-jariku melemah. Hati bagai disayat sembilu. Pilu. 

Doaku sekali lagi, semoga Bapak selalu dalam kondisi baik-baik saja di sana. Salam rindu dalam doa dariku.
Anakmu.
Please write your comments