Bersafari Kopi di Lereng Gunung Merapi - Jurnal Darul Azis

Bersafari Kopi di Lereng Gunung Merapi

Bersafari Kopi di Lereng Gunung Merapi

Kopi Merapi/ Foto @tetrafalensia

Rerintik hujan menyambut kedatangan kami siang itu. Di sebuah persimpangan jalan yang juga menjadi perlintasan mobil penambang pasir dan lava tour Merapi, kami menambatkan diri. Plang papan bertuliskan “Warung Kopi Merapi” yang tergantung di beranda semakin membuat kami yakin bahwa tidak salah tempat. Warung kopi ini berlokasi di desa wisata Petung Kepuharjo Cangkringan Sleman.



Ada tiga bangunan yang berdiri di sini, yakni sebuah dapur yang kemudian saya tahu juga tempat atraksi pengolahan kopi secara tradisional, joglo dengan beberapa ornamen dan mebelair dari bebatuan besar, dan bangunan bertingkat setinggi 4 meter yang bisa menjadi semacam gardu pandang pengunjung untuk menikmati pesona alam kaki gunung Merapi sembari menyeruput kopi. Siang itu, tak banyak pengunjung yang kami temui karena kunjungan kami tidak bertepatan pada hari libur. Pada hari-hari libur, warung kopi ini biasanya selalu dipadati pengunjung.

Berada di atas ketinggian 800 mdpl, warung kopi Merapi ini bisa disebut sebagai warung kopi tertinggi di Jogja. 


Setelah memesan dua gelas kopi jenis Arabika dan Robusta, kami memilih tempat duduk di bagian atas. Di sini kami benar-benar dimanjakan dengan kenikmatan secangkir kopi asli lereng gunung Merapi ini, sekaligus menyaksikan artefak dan jejak kisah keganasan erupsi gunung Merapi pada 2010 lalu. 
Menikmati kopi dan keindahan panorama gunung Merapi/ Foto oleh T
Sergapan hawa dingin di daerah ini semakin menambah rasa nikmat seduhan kopi, terlebih lagi jika ditemani pula dengan kacang rebus atau mendoan yang tersedia di sini. Deru mesin mobil penambang pasir dan sorak wisatawan sesekali akan terdengar, menjadikan momen ngopi semakin berwarna.

Sejak berdiri pada November 2014, warung kopi ini juga pernah disinggahi para pesohor yang gandrung dengan kopi Indonesia, seperti penyanyi Trie Utami, mantan Panglima TNI Djoko Santoso, adik kandung Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dan Maya Soetoro. 



Tak hanya itu, kopi Merapi juga digandrungi banyak pasangan muda-mudi, hingga kemudian membuat warung kopi tersebut semakin terkenal di jagat media sosial. Pasalnya harganya memang relatif murah dan ramah kantong, terutama jika mengingat sebagian besar pengunjungnya adalah para mahasiswa.  
Sosok di balik semakin dikenalnya Kopi Merapi
Adalah Sumijo (40), petani kopi tulen sekaligus pemilik warung “Kopi Merapi”. Berkat tangan dinginnya, kini ribuan wisatawan dalam negeri dan mancanegara telah merasakan nikmatnya kopi asli lereng gunung Merapi tersebut dan menjadikan kopi Merapi semakin dikenal karenanya.

Selain mengelola warung, Sumijo juga menjadi pengurus koperasi Subur Makmur. Menurutnya, koperasi tersebut telah menaungi 50 petani kopi. Saat ini dalam satu bulan anggotanya mampu memproduksi kopi sebanyak 4 kuintal. Kopi-kopi itu, tambahnya, juga mendistribusikan kopi dalam bentuk bubuk ke beberapa coffee shop, restoran serta hotel di Jogja.



Please write your comments