Hai Gaes, Ayo Berpikir Jernih!

Ayo Berpikir Jernih/ Ilustrasi via WallDevil

Hai Gaes…ayo berpikir jernih. Katanya, surga itu memang indah. Tapi untuk bisa sampai ke sana, tidak ditempuh dengan cara membunuh sesama umat manusia ataupun menumpahkan darah.

Karena itu daripada kalian tersesat sendiri, mending ngaji lagi bareng santri-santri yang lain. Yang nyatanya lebih berhati damai, penuh rasa cinta, dan bisa bersikap santai.

Karena ajaran Islam itu, nyatanya emang nyegerin

Hai Gaes…ayo berpikir jernih. Nyatanya ajaran Islam itu gak seseram yang diajarkan para teroris. Juga tidak sekeji yang diajarkan ISIS.

Daripada percaya propaganda radikal semacam itu, mending ngaji lagi dengan ustadz atau kiai yang benar-benar paham agama. Yang akan mengajarkan kasih sayang dan rasa cinta terhadap sesama umat manusia dan seisi alam semesta. Seperti yang telah diajarkan Rasulnya.

Karena ajaran Islam itu, nyatanya emang nyegerin.

Hai Gaes….ayo berpikir jernih. Katanya ada cara singkat untuk kalian bisa masuk surga. Yaitu dengan membunuh sesama umat manusia. Padahal semua itu tidak benar.

Mending ngaji lagi aja, biar dapet ilmu banyak sehingga bisa dijadikan pedoman bertindak. Agar kelak, kalian tidak lagi menjadi umat perusak.

Karena ajaran Islam itu, nyatanya emang nyegerin.

Hai Gaes…………ayo berpikir jernih. Apa iya, dengan mencampur sendiri kepala batumu, rasa benci, dan sifat keji, serta menafsir sendiri ayat kitab suci dengan iringan hawa nafsu, bisa membuat agama Islam jadi mulia dan disegani?

Apa iya membunuh sesama umat manusia bisa membuatmu masuk surga dan berhadiah bidadari nan cantik jelita?

Kamu gak perlulah coba-coba. Daripada nanti begitu nyampe sana kamu nyesel dan mau balik lagi ke dunia nggak bisa. Berabe 'kan jadinya?

Menurut kalian tulisan ini ga penting? Nyatanya kalian jadi mau membaca tulisan ini selama lebih dari 20 detik.

Dan sekarang kalian jadi mikir dan ingin menjernihkan pikiran dari hawa nafsu dan rasa benci.

Karena ajaran Islam itu, nyatanya memang nyegerin.

Ayo berpikir jernih...:)

Jogja, 15 November 2016

Darul Azis