Cara Packing Barang Pecah Belah yang Aman Tanpa Bubble Wrap dan Kayu (Work!) - Jurnal Darul Azis

Cara Packing Barang Pecah Belah yang Aman Tanpa Bubble Wrap dan Kayu (Work!)

Cara Packing Barang Pecah Belah yang Aman Tanpa Bubble Wrap dan Kayu (Work!)


Bagi pembeli barang secara online, menerima barang pesanan tanpa adanya kerusakan merupakan dambaan. Tak ada pembeli yang berharap menerima barang dalam kondisi rusak. Bahkan untuk barang-barang pecah belah sekalipun. Mereka tetap berharap barang pesanannya akan sampai tujuan tanpa kerusakaan apa pun. 

Bagi Sellers barang pecah belah, tentu ini sebuah tantangan tersendiri. Para Sellers harus mengetahui betul cara pengepakan barang pecah belah yang paling tepat agar barang selalu aman dan tidak rusak saat diterima pembeli. 

Apalagi jika barang pecah belah tersebut berukuran cukup besar. Lagi-lagi Sellers harus memutar otak, karena tidak semua pembeli mau menggunakan packing tambahan kayu untuk barang pecah belah. Para Sellers harus ekstra sabar untuk mengedukasi, dan jika sudah dijelaskan namun pembeli tetap ngeyel, maka pembeli harus menanggung risikonya sendiri. 

Namun terlepas dari itu semua, Sellers tetaplah memiliki tanggungjawab untuk mengemas barang pecah belah secara aman, untuk meminimalisasi risiko kerusakan saat di perjalanan, karena kurir memiliki tingkat kehati-hatian yang berbeda. 

Lantas, bagaimana cara packing barang pecah belah yang aman? Saya di postingan ini akan membagikan triknya. Sekadar informasi, dalam trik ini, saya tidak merekomendasikan penggunaan bubble wrap dan packing kayu. Tidak digunakannya bubble wrap karena alasan lingkungan, sementara tidak dipakainya kayu karena alasan harga yang terlampau tinggi. Di sini saya juga merekomendasikan untuk menggunakan barang bekas, yakni kardus. Penggunaan kardus ini selain murah, juga mudah didapat.

Cara packing ini cocok bagi Anda yang menjual barang besar, barang kecil, gelas kaca, piring, dan barang-barang lain yang mudah pecah/rusak. Cara ini juga sudah terbukti, karena saya pun juga menerapkannya pada toko online saya ketika saya menjual set teko dari tanah liat, setelah berkali-kali saya mendapatkan keluhan dari pelanggan tentang barang pecah belah yang rusak saat diterima pembeli. Jadi, ini based on my experience

Langsung saja, inilah urutan caranya. 

1. Gunakan Kertas Bekas (Koran/Kalender) untuk Melapisi Barang

Kertas bekas (koran/kalender) ini difungsikan untuk melapisi barang agar tidak tergores. Ini berlaku apabila kita akan mengirim barang pecah belah berbahan tanah liat, kaca, dan porselin. 

2. Gunakan Kardus Bekas untuk Melapisi Barang 

Setelah barang dilapisi kertas koran, langkah selanjutnya adalah lapisi barang tadi dengan kardus hingga dua-tiga kali gulungan. Misalnya barangnya adalah gelas, maka gulunglah gelas bersama kardus yang sudah Anda siapkan, hingga beberapa lapisan telah melindungi gelas. Dengan begitu, gelas sudah akan terlindungi.

3. Kencangkan Lapisan dengan Menggunakan Lakban

Setelah gelas digulung dengan kardus, langkah selanjutnya adalah kencangkan gulungan tadi menggunakan lakban. Ini untuk menjaga agar gulungan kardus tidak lepas dari gelas. 

4. Masukkan Barang yang Sudah Dikemas ke Kardus yang Lebih Besar

Setelah selesai, masukkan barang yang sudah dilapisi kertas koran dan gulungan kardus tadi ke kardus yang lebih besar. Susunlah secara vertikal, atau disesuaikan dengan rongga kosong/tebal kemasan. 

Selesai!
Barang sudah siap dikirim dan dijamin aman selama dalam perjalanan. 

Demikian, pembahasan kita tentang cara packing barang pecah belah yang aman tanpa bubble wrap dan kayu. Silakan diaplikasikan, ya!

Jika masih kurang jelas, silakan tonton tutorialnya di Channel Youtube saya berikut ini.

 


NB. Saya biasanya menggunakan ekspedisi JNE Trucking, yang terbilang murah dibandingkan menggunakan layanan reguler plus packing kayu. 


Please write your comments