10 Hal Yang Mungkin Pernah Muncul Dalam Pikiranmu Ketika Hujan Sedang Turun - Jurnal Darul Azis

10 Hal Yang Mungkin Pernah Muncul Dalam Pikiranmu Ketika Hujan Sedang Turun

10 Hal Yang Mungkin Pernah Muncul Dalam Pikiranmu Ketika Hujan Sedang Turun



Tik tik tik...bres! Para pengendara motor mulai meminggirkan kendaraannya, berhenti, lalu membuka jok untuk mengambil mantel, kemudian mengenakannya. Perjalanan dilanjutkan. 

Sementara itu, para pejalan kaki mulai berlari-lari kecil, ada yang kemudian memilih berteduh, ada pula yang masih melanjutkan langkah kakinya, berjalan di antara guyuran air hujan, tentu karena mereka membawa payung.

Seorang laki-laki muda, sendirian, tampak berhenti di depan sebuah emperan ruko untuk berteduh. Lalu membuka jok motornya dan........ sial! 

Bagasi motornya kosong. 

Hanya ada kunci 12, tang kecil, dan permen Kiss yang sudah buruk sekali bentuknya. Ia kemudian ingat, mantelnya kemarin dipinjam pacar temannya. Belum dikembalikan. 

Lalu ia melihat penunjuk waktu di pergelangan tangannya. Mungkin karena buru-buru, ia kembali menghidupkan motornya. Menerobos hujan yang deras itu.  Mungkin sambil menangisi kesendirian dan kesialannya hari itu.

Musim hujan memang telah tiba. Cuaca panas kini akan sering tergantikan oleh langit yang mendung, udara yang dingin, dan tentu saja hujan yang deras. Jalanan mulai tergenang air. Mungkin pada Desember ini, akan ada beberapa titik jalan yang tergenang banjir. Iya, banjir. Desember itu, kata orang Jawa, adalah gedhe-gedhene sumber. 

Dan pada saat turun hujan itulah, akan ada banyak hal yang mungkin muncul dalam pikiranmu. Salah sepuluhnya mungkin yang berikut ini

1. Berteduh

Ya iyalah berteduh. Ketika hujan turun, apalagi kalau kamu cuma bermotor, bersepeda, atau jalan kaki, dan gak bawa mantel maupun payung pula, pasti yang akan pertama kali muncul dalam pikiranmu adalah mencari tempat berteduh. Dan anehnya, tetap ada saja orang-orang yang senasib denganmu, kamu tak sendirian. Kalian berteduh di satu tempat yang sama. Kalian saling say hello, terus kenalan, terus ngobrol, lalu tukar kontak, lalu sering chatingan via bbm/wa, lalu ketemuan lagi, lalu akrab banget, sampe ke mana-mana berdua ajah.

Lalu jadian? TIDAK! Kalian cuma kakak-adikan. Dan ternyata itu adalah peristiwa pahit entah yang keberapa kali kamu alami. Selalu terulang.

Sebab itulah kemudian, kamu membenci hujan dan mengutuk kenangan yang serta-merta muncul bersamanya.

2. Nyari Jas hujan
Saat musim hujan tiba, rasanya jas hujan akan menjadi lebih penting ketimbang apapun. Di musim ini, kamu boleh bepergian sendiri tanpa ditemani pacar, tapi kamu tidak boleh bepergian tanpa membawa mantel. Kecuali kalau kamu pengen menikmati adegan seperti yang tertulis di nomor 1.

Eh.. ngomong-ngomong aku jualan jas hujan loh. Bisa dipilih Sis/Gan modelnya, warnanya juga macem-macem. Bahannya tebel, gampang dilipet dan pastinya cepet kering. Kalau sama kamu murah aja, harga temen. Untuk area Jogja bisa COD-an. 

Atau kalau mau dianter juga gak papa. Misalnya nih, kamu kejebak hujan di mana gitu, nanti sms aja ke nomorku, tak anterin mantel deh, tentu harganya harus dilebihin dikit. Itung-itung buat bayar premi asuransi. 

Bayangin... nganterin mantel buat kamu saat hujan sedang turun dengan derasnya. Kan berisiko banget tuh. Kalau nggak demi kamu aku nggak bakalan mau kayak gitu. Gimana Gan/Sis, mau order? Kontak ada di bio ya. 

(Perhatian! Promosi ini hanya fiktif belaka, jangan dianggap becanda)

3. Pengen Makan yang Anget-Anget

Bakso, jagung bakar/rebus, soto, mi rebus, adalah beberapa daftar menu yang akan kamu inginkan ketika turun hujan. Ini wajar dan sangat manusiawi.

Jadi ada baiknya dari sekarang kamu mulai mendata tuh mana aja warung bakso, warung jagung bakar, dan warung soto yang harus kamu sambangi di musim hujan ini.Siapa tahu dapet bonus jodoh juga di sana. Lumayan kan? Atau biar lebih aman lagi, kamu juga mulai tuh nyetok mie instan, mulai dari yang rasa bakso, soto, sate, mantan, rendang, maupun kaldu ayam.

Kabar gembira juga nih buat kamu-kamu yang anak kos, sekarang kamu nggak perlu ngenes-ngenes amat kalau harus makan mie instan sementara kamu belum dapet kiriman dari Big Boss atau belum digaji ama Bos. Namanya juga musim hujan, wajar dong makan mi instan. Iya kan?

Buat kamu yang biasa nongkrong di kafe, mol, maupun tempat-tempat bergengsi dan selfi-able lainnya, sekarang saatnya kamu agak geser sedikit. 

 Sekarang waktunya kamu akrab dengan Aa’ Aa’ burjo untuk menikmati Indomi kritingnya, dengan Bapak-Bapak bakso buat menikmati pentolnya yang besar itu, dan dengan Mas-Mas tukang bakar tongkol jagung yang panjang dan besar itu. Persetan dengan omongan temanmu yang sok-sok peduli dengan berucap “Loh kamu bukannya mau diet?”

Pura-pura aja gak denger karena terganggu suara hujan yang deras. Gampang kan?

4. Tidur
Hujan, nggak ada acara apa-apa, nggak mau ke mana-mana, nggak ada temen chatingan, kuota internet habis, lengkap sudah. Solusinya? Ya, tidur! Mau ngapain lagi. 

Hujan-hujan memang enaknya tidur. Kali aja kamu mimpi ketemu Si Dia. Pas sama-sama kejebak hujan lagi. Lalu kalian berteduh berdua saja di sebuah gubuk. 

Dan ternyata kamu baru sadar, kalian berada di tempat yang cukup sepi. Jauh dari keramaian dan kerumunan manusia. Kamu pun jadi diam dan salah tingkah. Sementara Si Dia hanya tersenyum-senyum sendiri, penuh arti.

Dan tak lama kemudia.....sebuah mobil datang menghampiri kalian. Si Dia dijemput sama pacar barunya. Kamu mlongo, lalu sesak napas, kemudian terbangun dengan peluh yang membasahi tubuhmu.

Kamu mimpi buruk.

Asuuuu! Kamu mengumpat sejadi-jadinya.

5. Jemuran
Jemurankuuuuu belum diangkaaaaaaaat.

Kamu begitu histerisnya ketika hujan turun karena ingat kalau jemuranmu belum diangkat, sedangkan kamu tidak sedang berada di rumah/kos/kontrakan.

Ya... jemuran adalah salah satu yang sering muncul dalam pikiranmu ketika hujan mulai turun. Apalagi kalau yang dijemur itu daleman-daleman yang kamu harapkan kekeringannya karena stok dalemanmu cuma tinggal yang kamu pake sekarang.

Well..... akhirnya kamu minta tolong sama temen sekos untuk ngangkatin jemuranmu. Kamu udah BBM, tapi nggak di-R. Lalu kamu nge-Ping berkali-kali, nggak di-R juga. Sementara hape pintarmu sudah mau abis baterainya. Tut tut tut tut.. baterai semakin lemah dan hujan tampak semakin deras. Tak lama kemudian hapemu mati.

Akhirnya kamu pasrah. Berharap ada keajaiban.

Sesampainya di rumah/kos/kontrakan, daleman-dalemanmu itu masih nangkring tjantik di tali penjemuran. Sedangkan temenmu, masih tertidur pulas. Agaknya ia sedang bermimpi indah, seenggaknya tidak seperti mimpi  di nomor 4.

Lagi-lagi kamu mengumpat, Anjiiiiiiiiiiir...............!!!!!

6. Menjadikan Hujan Sebagai Alasan

Kamu sih sebenarnya mau ada rapat hari ini, tapi malah hujan. Kamu sih sebenarnya punya mantel, tapi lagi asyik chatingan sama Do’i. Kamu jadi baper, plus mager.

Akhirnya kamu cuma memandangi hujan dari jendela kamar. Tak lupa hape pintar selalu di tangan. Dan... akhirnya kamu membuat keputusan untuk melakukan dua hal ini.

Pertama, update status “Mau pergi malah hujan... huft” di semua akun media sosial kamu. Biar lebih mantap lalu kamu menambahkan emoticon sebel atau marah. Dengan status itu, kamu sebenarnya juga sekalian mancing Si Do’i biar langsung komentar “Sabar ya.. puk puk puk.” plus emoticon peyuk.

Kedua, kamu ngirim pesan di grup WA yang bunyinya “Maaf telat guys, di tempatku hujan nih, deres banget.” Biar lebih friendly, lalu kamu menambahkan emoticon salam dua jari dan senyum manis.

Well.... done! Kamu kembali tiduran di kasur atau masih tetap duduk di depan jendela kamar sembari menantikan balasan dari Si Do’i yang luamanya minta ampun, tapi sabarmu juga minta ampun.

 Atau, buat kamu yang masih belum bisa mupon dari mantan kamu malah akan melakukan hal yang ada di nomor 7 ini.

7. Ingat mantan

Kamu pernah melakukan hal-hal yang tertera di nomor 1,2,3, (dan 4?) bareng mantan kamu. DULU, WAKTU KALIAN MASIH PACARAN, kalian pernah berteduh bareng karena lupa nggak bawa mantel, kalian pernah berbagi mantel karena bawa mantelnya cuma satu, kamu pernah makan indomi, bakso, dan jagung bakar bareng sama SI DIA YANG KINI SUDAH JAUH LEBIH BAHAGIA KETIMBANG SAMA KAMU DULU.

Saat itulah, saat hujan turun, kamu jadi inget mantan. Nyesek? Jelas! Syedih? Banget! Pengen balikan? Pasti!

Tapi apa mau dikata, mantan sudah tidak di tangan. Dan akhirnya, kamu hanya bisa mengingat kenangan “bareng-barengnya kalian” ketika masih pacaran. Sebagai pelipur lara, lalu kamu pun mencari-cari lagu hujannya Si Coklat sambil membuka kembali folder foto kalian berdua yang udah kamu simpan dengan berbagai macam kode agar tidak ketahuan orang lain kalau ternyata kamu masih nyimpen foto bareng Dia.

8. Pengen Nikah
Kamu yakin cuma mau makan yang anget-anget aja? Nggak mau yang lebih anget lagi, dipeluk suami/istri misalnya? Hmmmmmm...untuk yang nomor 8 ini saya sungguh tak kuasa menjelaskan lebih panjang lagi.

9. Males Mandi
Halah ngaku aja deh. Nggak lagi musim hujan aja kamu sering males mandi, apalagi musim hujan gini. Dingin dan gak ada air anget bakalan jadi alasan paling shahih yang bakalan kamu ucapkan. Padahal emang dasarnya kamu malaes mandi. Bahkan nih ya, walau kamu kehujanan sekali pun kalau kamu memang dasar males mandi, kayaknya gak bakalan tuh badan di bilas. Apalagi kalau tadi kehujanannya sama Si Dia.
“Ntar bekasnya ilang,” rengekmu manja.

10. Nyalahin Jokowi
Musim hujan identik dengan banjir. Banjir identik dengan Jakarta. Dan Jakarta identik dengan Jokowi karena beliaunya gak mau menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu untuk membenahi Jakarta. Beliaunya malah lebih memilih Nyapres.

Jadi...kalau tahun ini Jakarta masih dilanda banjir, itu berarti salahnya Jokowi. Coba kalau beliaunya itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI dan fokus menata sungai-sungai dan waduk-waduk di Ibukota Negara, niscaya Jakarta tetap tidak akan bebas dari banjir.

Malah diserahin Ahok, ah payah!


2 comments

  1. Hahaha no 10... bener-bener di laur dugaan bang...

    No. 8 itu mungkin bisa di bilang, kalau musim hujan itu musim yang membahagiakan bagi pengantin baru..(usem udan ngenak ke penganten anyar)....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nomor 10 itu kubikin berdasarkan kecenderungan warganet yang masih belum bisa menerima kekalahan Pilpres 2014. Haha

      Kalau yang nomor 8, you know lah.

      Delete