Contoh Surat Lamaran Kerja yang Nyeleneh - Jurnal Darul Azis

Contoh Surat Lamaran Kerja yang Nyeleneh

Contoh Surat Lamaran Kerja yang Nyeleneh



  
Dear Bapak Manaj=jer HRD PT. ABC
di meja kerja yang penuh dengan tumpukan surat lamaran pekerjaan


Perkenalkan Pak, nama lengkap saya Darul Azis. Laki-laki tulen berumur 23 tahun (sudah waktunya kerja kan Pak? Waktunya nikahin anak orang juga). Saya biasa dipanggil Aziz, kadang juga dipanggil Gondes. Tapi lebih sering dipanggil Sayang.

Ehmmmm....dengar-dengar perusahaan di tempat Bapak kerja sedang butuh buruh baru ya Pak? Kalau tidak salah, untuk mengisi posisi Analis Pasar area Jogja. Saya dengernya kemarin Pak, di-BC-in salah seorang teman angkatan yang juga lulus kuliah tahun ini. Katanya, persyaratannya cocok banget sama saya yang: antek kapitalis, sedikit kritis, dan (mungkin ini yang paling penting) gak bisa mupon dari mantan-mantan yang masih di Jogja. Iya, Jogja, daerah istimewa yang jalanannya mulai macet dan panas ini. 

Teman-teman saya memang begitu Pak, kuat sekali rasa empatinya. Mereka paham betul, kalau saya sedang butuh-butuhnya kerjaan. Jadi begitu tahu ada lowongan kerja, walau sambil boker pun teman-teman saya itu rela nyempetin waktu loh Pak buat BC-BC lowongan kerja, untuk saya. Agaknya, selain karena rasa solidaritas, mereka juga kasihan dengan saya. Sudah tujuh tahun macarin anak orang, tapi belum berani menikahi. Gara-garanya ya itu Pak, saya belum punya kerjaan yang mapan dan mantu-able.

Pak Manajer HRD yang selektifnya melebihi jomblo idealis dan jomblo konservatif

Saya yakin sudah banyak sekali lamaran yang masuk ke perusahaan ABC. Dan tentu, endingnya mendarat dengan cantik di meja Bapak. Bapak sudah ngopi belum? Kalau sudah, alhamdulillah. Saya ikut senang mendengarnya. Tapi kalau belum, mbok ya ngopi-ngopi dulu Pak. Kali aja nanti bisa lebih konsentrasi. Apalagi kalau disambi ngudud Pak, wuh..... saya jamin energi Bapak akan lebih prima dalam menjalankan tugas. Eh...ngomong-ngomong Bapak punya sekretaris pribadi kan?

Pak Manajer HRD yang cerdik dan bisa membaca gelagat para pelamar yang kebanyakan songong dan bermuka melas

Setelah saya mempelajari inpo loker termaksud, saya sungguh berminat untuk bisa mengisi posisi yang oleh perusahaan ABC tawarkan. Sebagai bahan pertimbangan (dan biar kayak pelamar profesional), saya  telah melampirkan riwayat hidup, riwayat karir, dan pengalaman demo dan propraganda sana-sini organisasi saya. Tentu saya buat dengan sebenar-benarnya Pak. Tidak ada sedikit pun kebohongan dan kepalsuan di dalamnya. Saya tidak mau ada dusta di antara kita Pak. Baik sebelum maupun sesudah kita terikat hubungan kerja.

Selain itu saya juga telah menyertakan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kuliah/sudah tidak kuliah alias sudah diwisuda), surat keterangan sehat dari dokter, baik jiwa maupun raga, dan tanda pengenal elektronik (E-KTP), dan portofolio hasil analisis saya terhadap pasar modal, produk impor, eletktronik, pariwisata, hiburan, asmara dan industri kreatif di Jogja, serta tak lupa foto-copy akta kelahiran yang tak perlu diragukan lagi keabsahannya, biar kalau Bapak mau ngasih kejutan ultah ke saya bisa tepat tanggalnya. Kan nggak lucu Pak kalau ngasih kejutan tapi salah tanggal. Hehe

Pak Manajer HRD yang sudah tersenyum-senyum sendiri sedari tadi

Besar harapan saya bisa bergabung dengan perusahaan ABC. Karena saya yakin, saya akan bisa menjalankan tugas-tugas sebagai seorang Analis Pasar dengan baik selama gajinya sesuai  yang pada akhirnya akan membuat perusahaan semakin maju dan bisa menancapkan kaki-kakinya dengan kokoh di mana-mana.

Saya akan dengan sabar dan setia menunggu jawaban dari Bapak. Sesabar ketika saya dulu menantikan jawaban dari cewek yang saya tembak, yang walaupun sudah positif bakalan nerima tetap aja dianya masih ngulur-ngulur waktu. Biar dramatis gituh. Ehmm,,, biar gak terkesan murahan juga katanya.

Berapa hari Pak? Seminggu ya? Oke baiklah.

Demikian surat lamaran kerja ini saya sampaikan, atas perhatian dan senyuman Bapak saya ucapkan terimakasih.

Salam kerja-kerja-kerja dari saya,

salah satu rakyatnya Pak Jokowi


Darul Azis

                       
Please write your comments