7 Peluang Bisnis Beromset Jutaan Rupiah Dalam Aksi Bela Islam 4 November - Jurnal Darul Azis

7 Peluang Bisnis Beromset Jutaan Rupiah Dalam Aksi Bela Islam 4 November

7 Peluang Bisnis Beromset Jutaan Rupiah Dalam Aksi Bela Islam 4 November

Foto via ANTV


Aksi bela Islam yang akan digelar pada 4 November kelak, tampaknya akan diikuti oleh puluhan (atau bahkan ratusan?) ribu orang. Aksi tersebut konon juga akan diikuti oleh berbagai tokoh, baik itu tokoh nasional, tokoh Muslim, hingga tokoh politik. Bahkan tak hanya dari DKI Jakarta, tapi juga dari daerah lain di Tanah Air. Luar biasa sekali.  


Saya tidak termasuk dalam puluhan (atau bahkan ratusan?) ribu calon demonstran itu. Selain karena tidak ada ongkos untuk pergi ke Jakarta, saya juga tidak senang dengan kemacetan dan hal-hal yang membuat macet. Saya lebih senang menyingkirkan ranting di tengah jalan atau segala sesuatu yang dimungkinkan akan mengganggu orang lain ketika berkendara *halah. Namun demikian, sebagai hamba yang sering makbul doanya,  saya tetap mendoakan dari jauh supaya aksi berjalan tertib, terkendali, dan damai. 


Dan tulisan ini pun, sebagaimana judulnya, hanya akan membahas peluang bisnis yang akan muncul di tengah-tengah gelaran aksi. Sebagai bekas mahasiswa yang pernah belajar ilmu kewirausahan tingkat 1 dan 2, saya sudah cukup terlatih untuk menguarkan ide-ide usaha, walaupun kemudian tanpa diikuti eksekusi nyata. Karena keterbatasan itulah, saya merasa ide tersebut harus saya tulis untuk kemudian disebarluaskan dengan harapan dapat menjadi inspirasi bisnis bagi Anda, baik yang memang berencana menjadi demonstran ataupun tidak. Pokonya yang penting jualan. 


Oh iya, ide bisnis ini cocok untuk siapa pun, tanpa memandang ras, agama, bahasa, golongan, aliran, bangsa, dan status asmara. Ingat prinsip ini :  Jualan, laris, untung besar! 


Lalu apa sajakah itu? Berikut ulasannya.


1. Jual Air Mineral

Ini jelas dan pasti. Para pedagang asongan saya yakin sudah bersiap-siap diri. Tapi kawan, ada puluhan (atau bahkan ratusan?) ribu massa di sana. Oleh karena itu, pedagang asongan yang ada sekarang, saya kira tidak akan mampu menyuplai kebuhan air mineral massa. Karena kebutuhan air mineral sangatlah tinggi. Selain untuk minum, air tersebut kemungkinan juga akan digunakan untuk berwudhu. Karena itu, jualan air mineral merupakan ide prospektif dan menguntungkan seraya mendengarkan Habib Rizieq berorasi.


2. Menjadi Pemulung Botol Bekas

Selama tidak ada pamflet bertuliskan “Pemulung dilarang masuk!”, maka sah-sah saja jika Anda menjadi pemulung di tengah gelaran aksi demonstrasi. Ini merupakan peluang turunan dari poin nomor satu, akan ada banyak botol bekas yang terbuang sembarangan di sana. Dan Anda sepakat bukan bahwa botol-botol bekas itu akan mendatangkan banyak pundi-pundi rupiah bagi yang memulungnya? Karena itu, menjadi pemulung botol bekas merupakan pilihan logis bagi Anda yang sedang (belajar) menjalankan sebuah bisnis.

Oh iya, dengan menjadi pemulung botol bekas, Anda tak hanya akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda, melainkan juga telah berjihad terhadap kebersihan tempat aksi. Subhanallah ya Akhi......!!


3. Jual Es Teh

Berdasarkan penerawangan saya, cuaca pada hari Jum'at siang akan cukup panas. Atau kalaupun penerawangan saya ini meleset, ada guyuran hujan misalnya, dengan kerumunan orang segitu banyak, rasanya tentu akan tetap panas. Sumuk dan sumpek. Maka dari itu, para demonstran butuh es teh untuk menyegarkan dan mencairkan suasana. Dan orang yang berjualan es teh, pasti akan sangat kelarisan karenanya.

4. Jualan Koran Bekas

Saat waktu salat Ashar tiba, sebagai demonstran muslim yang taat sudah pasti mereka akan bergegas untuk mendirikan salat di jalan raya. Dan dengan demikian, mereka tentu akan membutuhkan semacam alas untuk sajadah. Karena itu, penjual koran bekas harus ada untuk memenuhi demand tersebut. 

Dan ingat, ini bocoran saja ya, Anda bisa menjual dengan harga dua kali lipat nanti. Anda bisa menjual Rp 2.000 per lembarnya tanpa ditawar. Mengapa? Karena ‘kan akan digunakan untuk salat yang notabene menyembah Tuhan, masa’ cuma dua ribu aja nggak ikhlas? Kan malu! 


5. Jualan Cang Ci Men

Cang Ci Men - Cang Ci Men - Cang Ci Men..!!!

Anda hanya perlu berteriak seperti itu sambil berjalan keliling dan membawa sejumlah barang dagangan macam kacang, kwaci, permen, dan sebangsanya, sambil sesekali ikut berteriak "Merdeka!!" tentunya. 

Jual satu seribu, pasti pada mau. Sebagai manusia biasa, saya yakin para demonstran itu juga butuh ngemil kacang atau kwaci sambil teriak-teriak takbir. Dan permen, Anda tahu, bisa menghilangkan bau mulut. Saya yakin, tiga komoditas ini akan laris manis di sana.


6. Jualan Nasi Padang

Meskipun kebutuhan makanan kemungkinan sudah dipenuhi, tapi aksi demonstrasi itu memerlukan banyak energi. Bayangkan, mereka kelak akan berteriak “Allahu Akbar!!”, "Merdeka!!", "Penjarakan Ahok!!" hingga ratusan kali. Bayangkan, berapa kalori yang dibutuhkan untuk melakukan teriakan-teriakan semacam  itu? 

Sebungkus nasi saja tidak akan cukup. Para demonstran pasti butuh tambahan asupan energi dan nasi padang adalah solusi jitunya. Selain mengenyangkan, rasanya pun sudah pasti sangat digemari oleh sebagian besar demonstran. 

Jadi, tak perlu diragukan lagi, jualan nasi padang di tengah-tengah aksi demonstrasi merupakan langkah strategis untuk meraup omset sebanyak-banyaknya. 


7. Jualan Stiker Bertulisan “Penjarakan Ahok”

Sebenarnya saya ingin mengusulkan kaos, tapi rasanya kurang efektif karena waktu pembuatannya cukup lama. Berbeda dengan stiker yang hanya butuh waktu satu dua hari saja. 

Menjual stiker sangat cocok bagi Anda yang memang menahbiskan diri menjadi peserta demonstran. Walaupun tidak menutup kemungkinan, ini juga cocok dilakukan oleh orang yang tidak ingin ikut demo melainkan hanya murni berjualan. 

Jika Anda menjual Rp 2.000 per stiker, dengan prediksi pembeli 2.000 massa saja, maka Anda sudah bisa meraup omset senilai Rp 4.000.000 sehari. Gila!! Itu angka yang sangat fantastis bukan?

Takbir.................!!!

Allahu Akbar!!


Url versi pendek artikel ini : https://goo.gl/Lmc03J
Please write your comments