Mengubah Masalah Menjadi Berkah, Begini Caranya! - Jurnal Darul Azis

Mengubah Masalah Menjadi Berkah, Begini Caranya!

Mengubah Masalah Menjadi Berkah, Begini Caranya!

Hidup ini penuh dengan aneka masalah. Yakni kesenjangan antara hasil atau kenyataan yang ada dengan hasil yang diinginkan seseorang, mulai dari masalah pribadi hingga masalah global. Sebagian orang kemudian ada yang takut menghadapi masalah. Ketakutan terhadap masalah mengakibatkan orang menjadi lebih berhati-hati, ragu-ragu, dan akhirnya tidak pernah beranjak dari tempatnya sekarang.

Foto via LinkedIn


Pun demikian dalam dunia bisnis. Kegagalan dalam mencapai hasil yang diinginkan seorang pebisnis juga merupakan masalah. Hal itu dijelaskan Sugeng Widodo dalam bukunya berjudul Self Coaching (2012). Dalam penjelasannya, ia menceritakan pengalamannya dalam sebuah sesi workshop ia meminta kepada setiap peserta untuk menuliskan penyebab kegagalan mendapatkan apa yang diinginkan. Ternyata, setelah menulis aneka penyebab  kegagalan itu, mayoritas memberikan jawaban bahwa penyebab kegagalannya adalah faktor internal diri mereka sendiri.

Beberapa penyebab masalah itu, lanjutnya, antara lain rasa tidak percaya diri, tidak fokus, tidak punya sasaran yang tertulis, kurang pengetahuan, kurang pengalaman, tidak fokus dalam melakukan pekerjaan, takut gagal, ragu-ragu, dan malas.

Sugeng melakukan hal tersebut karena menurutnya, jika seseorang mengetahui bahwa sumber kegagalan berada dari dalam dirinya, ia akan mudah memperbaikinya daripada jika sumber kegagalan itu adalah faktor eksternal. Karena faktor eksternal umumnya berada di luar kendali kita.

Ia juga berpesan, jika saat ini kita belum berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, hendaknya segera menyadari bahwa sumber kegagalan itu sesungguhnya berada di dalam diri kita sendiri. Jika sumber kegagalan ada di dalam diri kita, sumber kekuatan untuk meraih kesuksesan pun juga ada di dalam diri kita.

Orang yang bersikap positif terhadap suatu masalah, menurut penulis buku Mindset Islami : Seni menikmati hidup penuh kebahagiaan tersebut, akan dapat mengubah masalah menjadi suatu berkah. Ia pun meyakini apabila cari kita benar dan baik dalam menyikapi masalah, masalah apa pun bisa menjadi berkah bagi kita. Artinya, masalah tersebut akan berdampak baik dan membawa kebaikan bagi kita.


Menjadikan Masalah Sebagai Sumber Pembelajaran

Bagaimana mengubah masalah menjadi sumber pembelajaran? Terkait hal ini Sugeng membagikan pengalamannya, ketika ide menulis buku muncul dalam pikirannya. Mulanya, penulis buku Mindset Sukses Agen Asuransi : Cara Cerdas, Kaya, dan Terpuji tersebut menuturkan keragu-raguannya ketika hendak menulis buku tentang mindset. Akibatnya, draft bukunya pun berbulan-bulan tidak terselesaikan. Singkatnya, bisa dikatakan ia telah gagal membuat draft buku yang ia inginkan.

Seperti yang juga banyak dialami oleh para penulis pemula, di benaknya juga sering muncul pertanyaan : apakah ide yang ia tulis itu menarik bagi orang lain, apa ada penerbt yang bersedia menerbitkan, dan apakah ia layak menulis topic tersebut mengingat ia sendiri bukanlah orang yang ahli di bidang itu. Ia merasa banyak orang yang lebih ahli dan lebih layak menulis buku tentang topic tersebut.

Masalah-masalah itu pun kemudian membuat ia semakin bersemangat untuk belajar cara menulis buku yang baik dengan mengikuti workshop penulis “Menulis Buku Best Seller”. Selain itu, kisahnya, ia juga mendalami topik dengan menggali berbagai sumber bacaan, pengalaman pribadi, dan dialog dengan orang yang ahli di bidang itu. Memang, akunya, diperlukan usaha dan kerja keras untuk mengubah masalah menjadi berkah sebagai pembelajaran. Bahkan diperlukan pula biaya yang cukup besar.

Namun dalam waktu yang tidak terlalu lama, ia mulai merasakan hasilnya. Ia berhasil menyelesaikan penulisan buku pertamanya, Mindset Islami : Seni menikmati hidup penuh kebahagiaan, yang diterbitkan oleh salah satu penerbit di Indonesia. Buku tersebut terbit pada tahun 2010.

Masalah apa pun, tutur motivator mindset Islami dan personal coach yang juga merupakan anggota Indonesia Community on Neurosemantics (ICON) tersebut, sesungguhnya mengandung nilai-nilai positif dan menjadi sumber pembelajaran. Selain itu, setiap masalah yang kita hadapi sebenarnya justru dapat membuat diri kita menjadi lebih cerdas, kuat, dan lebih baik lagi. 

“Jadi tak perlu takut dengan masalah. Justru seyogianya kita perlu menjadikan masalah sebagai sahabat untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.” Pungkas trainer berbagai workshop tersebut.

Please write your comments