Alternatif Baru Makanan Enak, Murah, dan Menyehatkan di Jogja - Jurnal Darul Azis

Alternatif Baru Makanan Enak, Murah, dan Menyehatkan di Jogja

Alternatif Baru Makanan Enak, Murah, dan Menyehatkan di Jogja

 Bolu Susu Merapi merupakan alternatif baru makanan enak, murah, dan menyehatkan di Jogja. Cicipi segera![dok. pri]
Penasaran, itulah yang berkecamuk di dalam batin saya ketika menerima sebuah undangan acara Media Gathering  & Pers Conference di grup Facebook Komunitas Blogger Jogja yang dikirim oleh Mbak Atanasia Rian

Dalam undangan tersebut tertulis sebuah nama yang masih sangat asing bagi saya, yakni Bolu Susu Merapi

Karena rasa penasaran itulah, saya pun kemudian mencoba mencari-cari informasi di Google. Karena biar bagaimanapun saya tidak ingin datang tanpa tau apa-apa terlebih dahulu. Namun ternyata, setelah sekian lama mencari tidak satu pun informasi bisa saya dapatkan. 

Di Google nihil, saya kemudian beralih ke Instagram, dan mengetikkan kata kunci yang sama. Nama Bolu Susu Merapi tak juga saya temukan. 

Lalu saya ganti kata kuncinya, karena untuk sebuah nama akun media sosial bisa jadi namanya akan berbeda. Saya ganti kata pencariannya menjadi "Bolu Merapi" dan beberapa detik kemudian terpampanglah sebuah akun Instagram yang masih baru sedikit pengikutnya, @bolumerapi

Saya pun kemudian langsung mengikutinya karena yakin itulah akun Instagram resminya. Namun di akun baru terdapat sebuah pengumuman rencana peluncuran brand Bolu Susu Merapi. Waktu dan tempatnya tidak tertera.

Baiklah, nampaknya saya memang harus bersabar dan menyimpan rasa penasaran saya. 

Sampai hari itu pun tiba.

Pada hari Kamis, 3 Mei di sebuah tempat yang asyik, Sinergi Co-work & Network Space acara itu digelar. Saya sengaja datang agak lebih awal agar lebih dapat mengeksplor tempat tersebut berikut isinya, termasuk mengenai Bolu Susu Merapi tentu saja. 

Pada beberapa tumpukan bungkusan bolu susu yang terdapat di meja depan panggung, saya sedikit demi sedikit mulai mendapatkan informasi mengenai bolu susu merapi. 

Saya mengamati dari dekat kue bolu yang ditaruh secara terbuka, untuk keperluan pemotretan oleh para tamu undangan yang hadir. Dan inilah catatan saya terhadap Bolu Susu Merapi.

Digemari Serangga Kecil

Ketika saya mengamatinya lebih dekat, hal pertama yang saya lihat adalah terdapat beberapa ekor serangga kecil entah apa namanya yang mengerumuni kue bolu tersebut. 

Untuk menguji keamanan makanan, saya pernah mendapatkan tips dari dosen kuliah saya. Yakni kalau serangga mau hinggap atau mengerumuni, berarti makanan itu enak dan aman. Tidak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya. Serangga biasanya lebih sensitif terhadap makanan yang berbahaya. 

Adanya beberapa ekor serangga kecil yang sesekali hinggap, terbang lagi, lalu hinggap lagi pada kue tersebut, membuat saya yakin kue bolu ini memang enak dan aman. 

Saat itu saya sudah semakin penasaran dengan rasanya. 

Hanya Bertahan Selama Tiga Hari

Satu hal yang saya apresiasi dari brand baru di Jogja ini adalah kejujurannya. 

Saya melihat itu pada boksnya. Bolu Susu Merapi, dikatakan, hanya mampu bertahan selama 3 hari dalam suhu normal. 

Tentu ini sangat penting diketahui oleh konsumen, karena dengan begitu mereka akan dapat memastikan kapan kue itu harus dihabiskan. 

Di samping itu, hal ini membuktikan tanggungjawab yang besar dari produsen dalam melindungi konsumennya dari bahaya keracunan makanan, misalnya.

Digawangi Oleh Pebisnis Muda

Muda. Energik dan percaya diri. Itulah yang saya tangkap dari media gathering siang itu. 

Mbak Anggia namanya. Perempuan berusia 31 tahun ini kelihatannya seperti baru berumur 25 tahun. Ia tampak awet muda. Energik dan percaya diri.

Perempuan asli Jogja yang mengaku baru saja menikah ini sangat berpengalaman dalam menangani berbagai macam lini bisnis, seperti di bidang advertising agency, properti, dan kosmetik. 

Ia ja mengaku pernah "khilaf" bekerja di Jakarta. Namun takdir dan nasib baik sepertinya lebih menghendaki agar ia kembali ke Jogja, tanah kelahirannya.

Sehat, Murah, Premium.


Sebagai orang Jogja, Mbak Anggia mengaku sangat memahami karakteristik orang Jogja. 

Dalam merintis usahanya bersama rekannya, Mas Sandi Sevennova, ia pun menjadikan karakteristik tersebut sebagai dasar pijakannya.

"Orang Jogja itu biaya hidupnya tidak tinggi karena memang UMR-Nya juga rendah. Makanya kami berusaha agar produk kami dapat dijangkau oleh semua kalangan." kata Mbak Anggia.

Menariknya lagi, inspirasi Bolu Susu Merapi sendiri justru berangkat dari kondisi Mbak Anggia yang tidak bisa minum susu secara langsung.

"Aku susah minum susu. Jadi pengin gimana caranya minum susu tapi nggak seperti orang minum. Bolu dipilih karena gampang diterima orang." jelasnya.e Pengakuan Mbak Anggia serta merta mengingatkan saya tentang slogan yang dipilih oleh Bolu Susu Merapi: Gantinya Minum Susu. 

Menurut Mbak Anggia, Bolu Susu Merapi tidak ingin mengklaim diri sebagai oleh-oleh khas Jogja. Karena ia menyadari Jogja memiliki banyak sekali jenis oleh-oleh. Terlebih ia juga bukan artis. *Ups

"Bolu Susu Merapi sementara ini ingin menempatkan diri sebagai alternatif makanan sehat, enak, dan murah di Jogja. Dengan kualitas premium." paparnya.

Dalam acara tersebut juga hadir Mas Sandi Sevennova sebagai ahli nutrisi Bolu Susu Merapi.

Mas Sandi mengaku, riset yang dilakukan untuk produk ini telah dilakukan selama kurang lebih 6 bulan.

"Susu sangat dibutuhkan untuk tubuh sebagai sumber nutrisi. Dalam membuat Bolu Susu Merapi ini kami ingin menjadikannya sebagai makanan yang tak hanya enak tapi juga menyehatkan." kata Mas Sandi.

Tanpa Pengawet dan Pengembang

Rasa penasaran saya terhadap daya tahan Bolu Susu Merapi yang hanya  selama 3 hari siang itu terjawab.

Mas Sandi mengatakan, Bolu Susu Merapi tidak menggunakan bahan pengawet ataupun pengembang. 

"Namun saya juga mengakui bahwa dalam proses pengolahannya, terdapat kandungan nutrisi susu yang berkurang." kata Mas Sandi berterus terang.

Dalam hal pemasaran Mas Sandi dan Mbak Anggia sangat terbuka jika terdapat mahasiswa, anak-anak muda, ibu-ibu rumah tangga, dan semua pihak yang ingin melakukan kerja sama. 

Lembut

Selepas Dzuhur, acara diakhiri dengan icip-icip Bolu Susu Merapi, minum es teh, kopi, dan foto-foto. Saya pulang dan dioleh-olehi satu boks Bolu Susu Merapi keju.


Saya tak memakannya sendiri, karena tentu tidak akan habis. Di Sinergi saya sudah makan cukup banyak. Haha

Jadilah kemudian kue itu saya makan bersama teman saya. Selain agar kue tersebut cepat habis, saya juga ingin mendapatkan testimoni langsung yang lebih objektif darinya. Kebetulan teman saya ini perempuan dan memiliki selera makanan cukup tinggi.


Sebelum membuka boks, ia bertanya berapa harga jualnya. Saya jawab saja seadanya, 28 ribu.

"Murahnya!" katanya seketika.

"Kalau mau lebih murah, besok Minggu tanggal 6 dateng aja ke Lippo. Nanti beli 1 dapet bonus 1, plus voucher." saya menimpali.

Ia berkata seperti tentu karena ada pembandingnya. Untuk di Jogja, harga Bolu Susu Merapi memang terbilang paling murah dibandingkan produk sejenisnya.

Setelah boks dibuka, ia langsung mengiris dan mencicipinya. 

"Lembut banget." katanya lagi. 

Saya tak langsung mengiyakan, tapi langsung membuktikannya. Saya mengiris sendiri kue bolu susu itu. Dan ternyata memang benar, tekstur lembutnya terlihat dari hasil potongan Bolu yang sangat halus.

Tekstur Bolu Susu Merai yang lembut (dok.pri)

****

Kepercayaan diri Bolu Susu Merapi untuk tampil sebagai makanan alternatif yang sehat, murah dengan harga premium terus terang membuat saya terkagum. 

Bagaimana mungkin Mbak Anggia dan Mas Sandi yang "bukan siapa-siapa" bisa sepercaya diri itu bersaing mengadapi persaingan pasar kue di Jogja, yang bahkan banyak artis-artis yang berkecimpung di bidang yang sama. 

Namun jika mengingat rasa, harga, niat baik, dan realitas kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Jogja, saya yakin Bolu Susu Merapi ini akan mendapatkan tempat tersendiri bagi orang Jogja ataupun wisatawan. Karena biar bagaimanapun, rasa tak pernah bohong. 

Barangkali PR besar Bolu Susu Merapi untuk merebut hati masyarakat Jogja adalah membentuk jejaring pasar yang luas dan menjangkau semua kalangan. Penggunaan media sosial sebagai media promosi dapat lebih ditingkatkan, baik secara pribadi perusahaan maupun dengan menggandeng akun-akun rekomendator kuliner, karena di sanalah kerumunan massa berada. 

Langkah lain yang harus segera ditempuh ialah barangkali dengan mengoptimalkan kerja sama dengan aplikasi pemesanan online. Karena di sana pulalah, pasar bisa tercipta. 

Bermodalkan rasa yang premium dan harga yang relatif murah, saya yakin Bolu Susu Merapi akan disukai banyak orang.

Please write your comments