Sumber Gambar |
(1)
Kuliah, bagi saya adalah nikmat Tuhan yang harus saya syukuri saat ini. Betapa tidak, sangat banyak di luar sana teman-teman saya yang tidak memiliki kesempatan yang sangat baik ini : menempuh pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi, bertemu dengan orang-orang cerdas, membangun jaringan secara lebih luas, dan berkelana agar dapat lebih mengenal diri.
Mereka yang tidak bisa kuliah itu disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena alasan kemampuan ekonomi orang tua, keterbatasan informasi (perguruan tinggi, beasiswa), keburu nikah, keenakan bekerja/berwirausaha, mengidap penyakit fisik/psikis, terjerat kasus hukum (narkoba, kriminal,dll), dan alasan-alasan lain yang kalau kita renungkan benar-benar akan membuat kita tidak berhenti bersyukur karena dapat memperoleh pendidikan sampai ke janjang ini. Saya pun berharap, semoga mahasiswa baru di tahun ini juga berkenan untuk lebih mensyukuri nikmat ini, melebihi saya bahkan. Aamiin.
Di bangku perkuliahan ini kita akan merasakan atmosfer akademik yang sangat berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Masa-masa paling indah di sekolah sebagaimana telah dinyanyikan oleh Obie Mesakh dan Chrisye mau tak mau harus kita tinggalkan. Realitas kehidupan yang lebih menantang harus kita hadapi, yaitu kehidupan yang penuh persaingan dan akan menunjukkan siapa sebenarnya diri kita, pemenang atau pecundang?
Bolehlah selama SMA dulu, kita hanya main-main karena memang di usia yang demikian muda itu kita masih dalam tahap pencarian jati diri. Sekarang, karena sudah menyandang gelar mahasiswa (siswa yang dewasa), maka bukan saatnya lagi main-main, kecuali kalau kita hanya akan menjadi mahasiswa yang dipermainkan hidup.
Menjadi mahasiswa pada hakikatnya adalah menjalani proses untuk mendewasakan pemikiran. Proses ini yang akan mengantarkan kita meraih cita-cita masing-masing. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana cara kita menjalani proses itu, bagaimana kita menjadi mahasiswa yang ideal, bagaimana kita menjadi mahasiswa yang nggak biasa, bagaimana kita dapat menjadi mahasiswa yang punya (sedikit) berprestasi? Untuk menjawab hal tersebut maka ada satu prinsip yang harus kita miliki selama menjadi mahasiswa, yaitu : Berstatus mahasiswa adalah kesempatan emas untuk mendapatkan berlian.
(2)
Kuliah di Jogja merupakan idaman bagi setiap generasi muda, utamanya bagi mereka yang hidup di luar pulau Jawa. Hal ini sungguh beralasan mengingat di Jogja segala fasilitas penunjang pendidikan dapat didapatkan dengan mudah, seperti perpustakaan daerah, toko-toko buku, ruang diskusi, komunitas, organisasi, cafe-cafe (tidak terlepas dari kegiatan belajar), media massa, kegiatan kebudayaan, dan fasilitas lain yang jika dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi “lahan subur” ilmu pengetahuan bagi mahasiswa. Semua itu tak lain adalah dalam rangka mengembangkan kualitas diri sebagai bekal menghadapi persaingan yang sangat ketat baik untuk saat ini maupun kelak ketika sudah lulus.
Saya telah mengenyam pendidikan di kota pelajar ini selama tiga tahun. Selama itu pula saya selalu mencoba untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas diri saya. Pada kesempatan yang baik ini saya ingin berbagi semacam pengalamanan dan tips bagi adik-adik mahasiswa baru agar dapat menjadi mahasiswa yang tidak biasa-biasa saja (tapu bukan berarti luar biasa loh).
Harus kita sadari bahwa setiap individu dituntut untuk memiliki ciri khas, keunikan, kemampuan dan hobi tersendiri, itulah yang saya maksud menjadi mahasiswa yang tidak biasa-biasa saja. Pendek kata janganlah sampai adik-adik mahasiswa baru hanya menjadi mahasiswa yang hanya kuliah, pulang, makan, tidur, nggak belajar, kuliah, makan tidur, nggak belajar dan seterusnya. Amit amit jabang bayi.
Di Jogja (kalau kita tidak malas dan banyak alasan) sebenarnya banyak sekali ruang dan aktivitas yang dapat membangkitkann gairah belajar dan pengembangan diri kita. Secara umum saya jabarkan sebagai berikut :
Ruang
1. Internal Kampus
Sebagai mahasiswa tentu kampus menjadi tempat utama dan pertama mahasiswa untuk mengembangkan diri. Selain berkembang secara akademik, yaitu menyerap ilmu-ilmu perkuliahan sehari-hari mahasiswa, seyogianya juga dapat ikut menggembleng soft skill dengan cara aktif di organisasi-organisasi kampus.
Di setiap kampus pasti terdapat banyak organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas dan Fakultas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Kelompok bisnis/wirausaha, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Koperasi Mahasiswa (KOPMA), klub olah raga, klub baca, klub menulis, kelompok belajar atau diskusi, kelompok teater atau seni, dan perkumpulan-perkumpulan lain yang aktivitas dan sekretariatnya berada di kampus.
Agar lebih maksimal, pemilihan atas organisasi/ komunitas yang saya sebutkan di atas tentu harus berdasarkan kehendak nurani, hobi, minat dan prinsip masing-masing individu. Jangan hanya ikut-ikutan teman ya, itu pengekor namanya dan sangat fatal nantinya.
Dengan mengikuti organisasi kampus pula kita akan banyak mendapatkan pengalaman, pembelajaran dan ilmu baru. Seperti pelatihan-pelatihan, seminar (biasanya gratis, dapet uang transpot malah sering), workshop, dan bahkan berkesempatan bertemu dengan tokoh-tokoh nasional, tentu dari mereka kita dapat mengambil banyak pelajaran. Enak bukan? Sebagaimana kata sebuah pepatah “Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui" atau "Sambil nyelam dapet ikan (soalnya kalau minum air berarti klelep) 😂😂”
2. Eksternal Kampus
Selain organisasi internal kampus mahasiswa juga dapat aktif di berbagai organisasi eksternal kampus.
Dalam rangka meningkatkan kualitas diri, mahasiswa dapat mengikuti juga misalnya organisasi-organisasi mahasiswa kedaerahan, Himpunan Mahasiswa Jurusan tingkat Daerah, BEM Daerah, LPM Daerah, Mapala Daerah, Himpunan Mahasiswa Keagamaan, sastra/teater/seni dan organisasi atau perkumpulan lain baik yang mengikat maupun tidak mengikat.
Lebih baik lagi jika mahasiswa baru juga turut aktif di organisasi bertaraf nasional, KNPI misalnya. Dengan aktif di organisasi ekternal kampus mahasiswa akan mendapatkan banyak jaringan. Inilah sebenarnya yang paling penting, sebagaimana telah diajarkan agama Islam “Silaturahmi itu dapat memanjangkan umur dan menambah rezeki.” Mahasiswa yang aktif di organisasi ekternal cenderung lebih luas wawasannya dibandingkan dengan mereka yang hanya aktif di organisasi intra kampus.
Nggak percaya? Buktikan!😛😛
(3)
Dari tadi perasaan bahasanya serius banget yak? 😁 Jenuh nggak bacanya? Kalau iya, udahan deh kalau gitu. Pake bahasa kita aja, biar lebih santai kayak di pantai.
Ane jadi inget pesan salah seorang teman di kampung (tapi beliau sudah tua), beliau berpesan bahwa masa muda adalah masa yang harus dihabiskan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Dan anak muda –masih menurut beliau- wajib melakukan yang namanya keluyuran/dolan atau jalan-jalan.
Makna keluyuran jangan diartikan sepintas. Maksudnya keluyuran di sini adalah mencari teman baru, pengalaman baru, ilmu baru dan suasana baru. Tentu sebagai mahasiswa akan sangat berbeda keluyurannya. Berikut ini contoh keluyuran yang sangat Ane anjurin buat kalian lakuin.
Cikidot Gan, Sis.!
1. Keluyuran ke Perpus
Jadi mahasiswa jangan malas baca ya, please! Biar nggak jongkok-jongkok amat itu IQ. Atau kalau kamu memang mentok banget dan emang dari sononya udah males baca, minimal kamu harus rajin main ke perpus deh.
Eh di perpustakaan nggak harus baca buku kok. Bisa baca koran, baca komik, baca majalah, baca status fb orang atau mantan mungkin *eh, dan bisa ketemu mahasiswa/i kece dari berbagai kampus tentunya.
Asyik kan? Coba aja!
2. Keluyuran ke Toko Buku
Sebagai mahasiswa kamu harus sering-sering ngeluyur ke toko buku dong. Main-main aja dulu nggak apa-apa. Walaupun nggak ada niatan buat beli, walaupun lagi nggak ada duit. Ntar kan kalau ngliat ada buku bagus dan ternyata berhasil bikin kamu ngiler, lupa deh kalau kamu sebenarnya nggak ada duit, dibela-belain ngutang deh, dibayar kalau udah dapet kiriman. Hehe.
3. Keluyuran ke acara-acara
Hei para mahasiswa, di tempatmu tinggal sekarang ini banyak banget acara-acara yang pastinya sangat bermanfaat buatmu. Dan untuk acara-acara yang seperti ini kamu jangan idealis sama jurusan deh. Misalnya nih kamu kuliah jurusan Administrasi Publik, eh ada acara keagamaan kamu nggak mau dateng, dan bilang “Gue kan anak Administrasi Publik, masak dengerin tausiah, gak level kaleee,” Jangan sampe gitu ya, plis...!
Misalnya juga nih, ada acara Pelatihan Public Speaking, jabanin aja. Pasti bermanfaat banget deh. Pokoknya semua acara-acara di Jogja selagi kamu ada waktu, (kalau duit nggak harus ada karena kebanyakan acara-acara di Jogja itu gratis), dan tenaga lahap aja sekenyang-kenyangnya. Eh ini tips bagus loh buat anak kos, karena biasanya ada fasilitas free snack, lunch, etc. 😀😀😀
Selain itu bisa juga tuh ikut pelatihan kepemimpinan, pelatihan menulis, pelatihan jurnalistik, pelatihan jadi pelatih, pelatihan public speaking, dan yang lainnya. Inget, semua itu pilihan yang harus kamu pilih.
4. Jual diri
Ini nih enaknya jadi mahasiswa, bisa jual diri kemana-mana. Kita bisa jual diri via internet ataupun langsung secara face to face.
(Jual diri apaan sih? Wah ngaco ni orang!! Ngajarin kagak bener. Gue pidanain Lo! *mata melotot, gigi kerot-kerot.)
Eit tunggu dulu, maksudnya gini : Selama berstatus mahasiswa kita akan mudah mendapatkan kepercayaan, sorotan dan perhatian dari banyak orang. Jual diri yang Ane maksud adalah menjual diri (nama) kita melalui karya atau pekerjaan.
Misalnya nih kalian yang hobi ngedesain, ya itu yang dijual. Kalian yang hobi ngelukis, ya lukisan itu yang dipromosin. Kalian yang hobi jalan-jalan, ya hobi jalan2 itu yang dijual, jadi tour guide misalnya. Kalian yang suka internetan, kan bisa jualan onlen. Kalian yang hobi ngegame, coba belajar bikin game juga, itu baru cakep. Kalian yang hobi bikin karikatur, promosiin juga dong di internet. Kalian yang hobi nulis, promosiin juga tulisan itu. Kalian yang hobi silaturahmi, itulah yang harus dijual. Kalian yang hobi olahraga, ya hobi olah raga itu yang harus dijual. Buat ngehasilin duit atau prestasi lah. Itung-itung investasi buat masa depan.
Halal kan? Hanya butuh konsistensi aja. Dan ingat, kamu harus menikmati semua proses itu.
5. Berburu Beasiswa
Ingat sob, di kota pelajar ini tentu banyak juga beasiswa yang disediain buat kita semua (mahasiswa). Makanya, cari deh, kejer deh, dan dapetin deh. Gebetan (yang ngabisin duit) aja Lo kejer, masak beasiswa yang ada duitnya gak Lo kejer? Realistis aja lah ! Jangan lupa doa ya. 😊
Makanya itu tadi, kamu harus sering-sering ngeluyur, harus sering-sering nanya, harus sering-sering baca, harus sering-sering belajar (karena syarat untuk jadi penerima beasiswa juga harus ber-IP tinggi loh 😝😝).
6. Niatin Punya Penghasilan Sendiri
Sumpah ini jujur! Mahasiswa yang nyambi kerja part time itu menurutku kece banget. Dia mandiri, pekerja keras, visioner, dan punya keahlian pasti.
Makanya jangan ragu kalau mau kerja part time juga, lumayan bisa buat tambahan beli buku (bukan jajan loh ya 😛).
Dan lagi, mahasiswa yang suka kerja part time kelak kalau sudah lulus nggak bakalan bingung deh nyari kerja, karena mentalnya udah terbentuk, jaringan juga sudah luas, tinggal pinter-pinter kita aja deketin Tuhan (karena toh rezeki katanya ada di tangan Tuhan).
Eh selain kerja part time masih ada juga loh kegiatan yang bisa bikin kamu dapet duit, jadi reseller misalnya, buka lapak onlen, atau ya itu tadi, ngejual karya. Keren kan? Gak papa hasilnya dikit, yang penting punya penghasilan tambahan. Masak mau jajan aja masih minta sama orang tua? Kan malu, udah gede. Inget umur. Ini bukan masalah orang tua kita ada (mampu) atau enggaknya, tapi ini masalah harga diri dan nama baik Sob. Setuju?
Something else? Sebenernya sih masih ada, banyak banget malah. Tapi ini aja yang Ane bagiin buat kalian. Selebihnya kalian cari sendiri ya. Karena ane yakin kalianlah yang lebih paham, lebih tahu, lebih ngerti cara bikin diri kalian berkembang, bikin diri kalian lebih maju, dan gak jadi mahasiswa bebel !
Thanks ya,
Darul Azis