Meski kata “japri” sudah sangat sering dipakai dalam percakapan sehari-hari, namun agaknya masih banyak juga yang belum paham dengan arti kata “japri” yang sesungguhnya. Beberapa kali saya ditanya oleh lawan bicara saya, “japri apaan?”.
Saya sendiri pun sebenarnya juga belum lama mengetahui arti kata “japri”. Suatu saat, saya membaca komentar seseorang di Facebook yang berbunyi, “tak japri saja ya”, ketika diminta nomor rekening oleh temannya.
Saat itulah saya baru ngeh arti kata “japri’ yang sesungguhnya.
Kata “japri” merupakan akronim dari dua kata yakni “jalur pribadi”. Jalur pribadi maksudnya adalah komunikasi langsung secara pribadi melalui sarana yang ada seperti messager, WhastApp, Line, dan aplikasi obrolan lain.
Penggunaan kata “japri’’ tidak terlepas dari suasana dan momen ketika berkomunikasi. Dengan kata lain, kata “japri” akan muncul ketika terdapat obrolan di ruang publik seperti pada kolom komentar status Facebook atau grup WhatsApp.
Berikut beberapa contoh penggunaan kata “japri” dalam percakapan sehari-hari.
“Gue tolong japriin jadwal rapat minggu depan dong. Grup ke-clear chat.”
“Tolong japriin harganya ya, Sis.”
“Ane udah japriin nomor rekening, Gan.”
Jadi, akan tidak pas rasanya jika menggunakan kata “japri” secara ujug-ujug tanpa ada suasana seperti yang saya sebutkan di muka. Alih-alih menggunakan kata “japri”, orang pada umumnya akan lebih memilih menggunakan kata “chat”.