Ciri-ciri Lowongan Kerja yang Tidak Aman Versi Jobstreet - Jurnal Darul Azis

Ciri-ciri Lowongan Kerja yang Tidak Aman Versi Jobstreet

Ciri-ciri Lowongan Kerja yang Tidak Aman Versi Jobstreet

Ciri-ciri Lowongan Kerja yang Tidak Aman Versi Jobstreet
Jobstreet [Priamuda.com]


Bagi para pemburu kerja, situs Jobstreet pasti sudah tidak asing lagi. Perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan yang didirikan di Malaysia pada tahun 1997 ini memang sering dijadikan rujukan utama untuk mendapatkan informasi lowongan kerja. 

Sebagai perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan terkemuka di Asia, Jobsteet tentu telah banyak memiliki pengalaman dalam mendeteksi dan menangani segala bentuk modus-modus penipuan berkedok iklan lowongan pekerjaan. Iklan penipuan tersebut biasanya menyasar para pencari kerja yang tak berpengalaman dan berambisi untuk cepat-cepat mendapatkan pekerjaan. 

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang harus Anda perhatikan
dalam mengidentifikasi lowongan kerja yang tidak aman:

1. Perekrutan Berbayar

Model perekrutan seperti ini jelas harus dipertanyakan dan diragukan. Orang mau kerja nyari duit kok malah disuruh membayar?, demikian logika dasarnya.

Perekrutan yang mengharuskan Anda untuk membayar biaya dengan alasan apa pun selama proses rekrutmen bisa dipastikan adalah penipuan. 

Untuk kasus di Indonesia, persoalan ini kadang memang pelik dan kadung dianggap lumrah. Praktik seperti itu kerap terjadi pada proses perekrutan CPNS, TNI, dan Polri dengan biaya berpuluh-puluh juta. Bahkan ada yang sampai ratusan. Sehingga kemudian, praktik yang sama di sektor swasta pun jadi dianggap wajar. Walaupun jelas merugikan.

Hanya orang bodoh yang rela mengeluarkan sejumlah uang hanya demi diterima kerja. 

2. Meminta Data Pribadi tanpa Undangan Wawancara

Berhati-hatilah jika Anda dimintai data-data pribadi seperti akun bank, nomor KTP, dan alamat rumah tanpa adanya undangan wawancara. Itu jelas merupakan modus penipuan. Data-data Anda akan disalahgunakan oleh oknum tersebut untuk melancarkan aksi penipuan selanjutnya.

3. Diterima Tanpa Proses Wawancara

Penawaran kerja tanpa adanya lamaran dari Anda dan tanpa proses wawancara, memang ada? 

Ada. Banyak!

Tapi itu jelas penipuan. 

Wawancara merupakan proses penting dalam perekrutan karyawan karena dari sanalah perusahaan atau perekrut akan mendapatkan informasi yang lebih dalam dan lengkap dari pelamar. Dari proses ini pula, kejujuran, karakter, dan kepribadian pelamar dapat diidentifikasi. Agar kemudian mereka tidak sampai salah pilih karyawan. 

Perusahaan yang baik dan benar-benar membutuhkan karyawan dengan kualifikasi super tentu tidak akan melakukan hal itu. 

4. Deskripsi Pekerjaan yang Tidak Jelas


Berhati-hatilah jika Anda menerima undangan wawancara yang tidak memberikan penjelasan mengenai posisi yang ditawarkan. 

Berhati-hati pulalah jika Anda menerima tawaran wawancara pekerjaan yang tidak sesuai dengan deskripsi yang ditawarkan selama proses rekrutmen. 

Apalagi kalau penawaran kerja tidak berhubungan dengan keahlian Anda. Itu bisa menjadi hal yang patut dicurigakan. 

Deskripsi pekerjaan biasanya memuat tugas, tanggungjawab, gaji, jam kerja, hari kerja, pakaian, dan fasilitas. Jika itu tidak disebutkan dengan jelas, maka urungkanlah untuk melamar karena itu merupakan salah satu bentuk penipuan. 

Perusahaan yang baik tidak pasti akan menjelaskan dengan detail pekerjaan kepada para pelamar.

5. Gaji yang Terlalu Tinggi dan Tidak Wajar

Penawaran kerja yang terlalu baik dan menawarkan gaji tinggi dan tidak wajar, juga bisa menjadi ciri-ciri lowongan kerja yang tidak aman. Jangan gampang tergoda dengan penawaran seperti itu, meskipun misalnya yang menawarkan lowongan tersebut adalah teman atau saudara sendiri.

6. Alamat Email dan Website Mencurigakan


Jika Anda mendapatkan tawaran pekerjaan dengan ciri-ciri berikut segeralah mundur dan jangan pernah tergoda untuk melamarnya. Karena kemungkinan besar itu adalah penipuan.
  • Tidak adanya situs resmi atau media sosial perusahaan yang menjelaskan profil dan kegiatan perusahaan tersebut. 
  • Alamat email perusahaan yang gratis dan tidak sesuai dengan alamat email yang ada di situs resmi perusahaan tersebut.
  • Korespondensi email yang tidak profesional dan tidak mencantumkan detil kontak perusahaan seperti nomor telepon dan alamat kantor

Please write your comments