Vivi Murni, Guru Daerah Tertinggal yang Penuh Dedikasi dan Inovasi - Jurnal Darul Azis

Vivi Murni, Guru Daerah Tertinggal yang Penuh Dedikasi dan Inovasi

Vivi Murni, Guru Daerah Tertinggal yang Penuh Dedikasi dan Inovasi

Mengabdi di daerah terpencil yang terletak di sebuah pulau kecil, jelaslah merupakan sebuah tantangan yang tak mudah dibayangkan--dan dilakukan. Selain harus beradaptasi dengan semua keterbatasan fasilitas, masih harus berhadapan dengan kerasnya kehidupan pesisir. Sementara pendidikan, tetaplah jalan terbaik untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. 

Guru Inspiratif SMAN 1 Siberut Utara
Vivi Murni/Foto via Youtube.com

Namun tampaknya hal tersebut tidak pernah ada dalam kamus hidup Vivi Murni, sosok guru inspiratif, kreatif, dan berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan. Ia adalah
 adalah seorang guru SMAN 1 Siberut Utara yang berada di desa Muara Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai. 

Di sana ia terpanggil mengajar karena merasa siswa-siswi yang polos dan lugu serta jauh dari orang tua, sangat membutuhkan figur seorang guru yang bisa menjadi tempat curhat, sahabat, dan guru yang penuh talenta bagi mereka. Hal itu membuat sosoknya menjadi begitu dekat dengan siswa-siswinya. Sehingga kini, dengan kedekatan itu, ia mengaku merasa sangat sulit baginya untuk berpisah dengan para siswa-siswinya. 

"Akhirnya, bagi saya SMAN 1 Siberut Utara Kepulaun Mentawai adalah nafas saya, hidup saya, dan nyawa saya." ujarnya

Siberut Utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat. Dari ibukota Sumatera Barat, Padang, pulau Siberut bagian utara dapat dijangkau dengan menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh selama tiga setengah (3,5) jam. Jika ditempuh dengan kapal biasa akan menghabiskan waktu satu malam.  Melawan ombak tinggi dan terkadang juga badai, serta jadwal kapal yang tidak beroperasi setiap hari.

Mengajar di daerah permukiman terpencil dan tertinggal atau yang disebut sebagai daerah khusus, telah membawa Vivi Wirni mendapatkan predikat sebagai guru berdedikasi pendidikan menengah di daerah khusus tingkat nasional 2016. Ibu dua anak ini dihadapkan pada berbagai persoalan, situasi, dan kondisi yang cukup sulit. Antara lain geografis, sosial, ekonomi, budaya, komunikasi dan transportasi. 

Sedangkan di sisi lain, dalam menjalankan tugasnya guru dituntut sebuah tanggungjawab, loyalitas, serta semangat tinggi atas pengabdian. Semuanya ia tempuh demi pengabdian mencerdaskan generasi masa depan bangsa. 

Walaupun memerlukan renovasi di sana-sini, SMAN 1 Siberut Utara telah memiliki bangunan permanen. Pembagian kelas pagi dan siang dilakukan untuk menyiasati kurangnya ruangan kelas. Proses belajar mengajar juga masih terkendala, oleh fasilitas dan ketersediaan tenaga pengajar. 

Foto via youtube.com

Sebagai guru kimia, dalam seminggu Vivi sendiri mengajar pelajaran kimia selama 27 jam dan ditambah mengajar ilmu fisika selama lima jam pelajaran. Vivi juga harus mengatur siasat untuk mengadakan bahan praktikum yang mahal dan terbatas.

Ia memanfaatkan potensi alam sekitar seperti bunga kembang sepatu sebagai kertas lakmus atau mengganti peralatan praktikum mortal dan alu dengan pecahan keramik dan palu sehingga praktikum kimia pun berjalan dengan lancar. 

Sebagian besar murid Vivi berasal dari wilayah terdalam pulau Siberut. Keterbatasan akses membuat mereka pergi merantau dan berpisah dengan orang tua serta keluarga. Keterbatasan finansial, perhatian, dan pengawasan dari orang tua, berpengaruh pada motivasi belajar. Kondisi ini juga diperhatikan oleh Vivi. 

Vivi mengakui, sebagai guru yang mengabdi di daerah khusus ia mendapatkan penghidupan yang layak. Pemerintah telah cukup memerhatikan kondisi dan kesejahteraan guru di daerah khusus. Oleh karena itu, ia tak segan meringankan tangan untuk membantu siswa-siswinya. Reaksi dari para siswa terhadap upaya Vivi merupakan semangatnya, di samping dukungan dari keluarga. 

Pengabdian Vivi sejak awal bertugas sehingga berhasil menjadi guru berdedikasi di tingkat provinsi berhasil masuk dalam radar pemerintah pusat. Sarjana kimia yang menguasai bahasa Inggris ini kemudian maju ke tingkat nasional dan menjadi pemenang pertama sebagai guru berdedikasi pendidikan menengah tahun 2016.

Penghargaan yang diterima Vivi tak saja membanggakan SMAN 1 Siberut Utara tempat ia mengajar, tetapi juga menjadi motivasi bagi guru-guru lain untuk meningkatkan prestasi, loyalitas, dan dedikasi.
Kemampuan Vivi Wirni menciptakan bahan praktik serta cara mengajar yang inovatif telah menumbuhkan motivasi bagi pelajar untuk tidak berhenti menuntut ilmu. 

Catatan : tulisan ini merupakan transkripsi narasi video berjudul Guru Berinovasi, Murid Termotivasi program Mata Indonesia Antara TV, dengan perubahan seperlunya tanpa mengubah konteksnya.

1 comment

  1. Terima kasih byk Pak.. sdh mngulas tentang saya. Tapi nama saya salah pak.. Vivi Wirni.. paak

    ReplyDelete