Hujan yang Kaukirimkan Padaku Malam Ini - Jurnal Darul Azis

Hujan yang Kaukirimkan Padaku Malam Ini

Hujan yang Kaukirimkan Padaku Malam Ini

Hujan yang Kaukirimkan Padaku Malam Ini


Hujan yang kaukirimkan padaku malam ini Sri, telah kuterima dengan baik. Tadi ia tiba tepat di saat aku akan membaca ulang salah satu puisi yang kaukirimkan minggu lalu lewat lidah doa yang basah oleh liur rindumu.

Aku di sini baik-baik saja. Kabarkanlah ini padamu anak-anak kita, melalui senyum bibir dan elusan tanganmu yang lembut itu; melalui sorot jernih dari matamu; atau melalui rasa masakan yang selalu membuat aku dan mereka makan dengan lahap.

Aku di sini baik-baik saja. Tak kurang suatu apa. Tak terhalang satu pun perkara. Bekerja setiap hari; pergi pagi pulang petang. Seperti teman-teman-yang garis tangannya segores dengan garis tanganku.

Sampai saat ini Sri, rasa lelah masih tak pernah benar-benar kurasa. Selama masih bisa kudengar suara gelak tawa anak-anak kita melalui suara mesin-mesin produksi di pabrik tempatku bekerja.

Begitu juga rasa jengah, Sri. Tak pernah benar-benar hinggap, selama masih bisa kulihat cahaya kebahagiaan kalian melalui kerlip kunang-kunang yang berkejarap di tengah gelap. 

Hujan yang kaukirimkan padaku malam ini Sri, telah sampai ke mata hatiku. Deras sekali. Sampai jumpa nanti malam ya, Sri.

(Darul Azis, 2018)

Ilustrasi: www.newgrounds.com

Please write your comments