Beragam Tanggapan Soal Perayaan Malam Tahun Baru - Jurnal Darul Azis

Beragam Tanggapan Soal Perayaan Malam Tahun Baru

Beragam Tanggapan Soal Perayaan Malam Tahun Baru

Gambar Ucapan Tahun Baru

Kepala Daerah: 

Mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan malam tahun baru di luar. Jadikan malam tahun baru sebagai ajang untuk introspeksi diri, bukan berhura-hura di luar. 

*****

Para Pengusaha: 

Maraknya imbauan Kepala Daerah yang berisi pelarangan merayaken malam pergantian tahun baru itu secara perlahan akan merusak iklim bisnis. 

Dalam hal ini yang paling dirugikan tentu para pengusaha dan kini kita haryus memutar otak lebih keras lagi agar malam pergantian tahun tetap menguntungkan. 

Ahaaaa!!! Kan yang dilarang para Kepala Daerah itu perayaan malam pergantian tahunnya, bukan pas tahun barunya. 

Baiqla, mulai tahun ini agenda-agendanya di perbanyak di tanggal 1-nya saja. 

***

Para Pengadu Domba:

Merayakan malam pergantian tahun baru itu bukan ajaran agama dan budaya kita. Kita kan musuhan, masa' ikut merayakan tradisi dan agama mereka!

Ingat!

"Barang siapa yang hehe, maka mereka akan hehe"

****

Para Aktivis Keagamaan: 

"Isilah malam pergantian tahun dengan hal-hal yang lebih positif."

Mari kita ganti malam pergantian tahun baru yang boros dan tidak berguna dengan hal-hal yang lebih berdampak pada peningkatan kadar keimanan. Saatnya kita bikin acara-acara keagamaan di malam tahun baru. Bisa juga dengan mendang politisi.

Voila! Malam pergantian baru pun jadi lebih positif!

****

Para Pemurni Ajaran Agama:

Hadeh! Umat zaman sekarang memang senang mengada-adakan ajaran. Mengganti perayaan malam tahun baru dengan acara keagamaan itu sama dengan tetap merayakan malam tahun baru yang notabene tidak ada dalam ajaran sebelumnya. 

Ini mengada-mengadakan namanya! Dan ini akan semakin menyamarkan ajaran agama!

Ini akan berbahaya nanti, apalagi kalau kemudian akan dianggap sebagai kewajiban.

***

Para Embuh

Halah, tahun baru tahun baru taik kucing. Itu kan cuma peralihan dari tanggal 31 ke tanggal 1 saja. Peralihan dari pukul 23.59 ke pukul 00.01. Peralihan dari malam ke dinihari. 

Lalu apa bedanya dengan hari-hari bias? Ha?

Kalian semua ditipu oleh hitung-hitungan!

***

Para Rasionalis:

Malam tahun baru itu kan macet ya sering-seringnya. Orang pada keluar semua. Bukannya seneng, kita jadi emosian nanti kalau ikut keluar juga.

GOJEK nyela: kan ada Gojek! Pake Go-Car dong..wqwqwq

Eh gak cuma itu, jemuran rusak! 

Kalau kondisinya udah se-crowded itu kita akan kesulitan mengendalikan keadaan. 

Kadang walaupun kita sudah hati-hati, orang lain yang ceroboh. Lihat, banyak sekali kan kejadian kecelakaan di malam tahun baru?

Makanya, di rumah saja. Ngumpul bareng keluarga. 

***

Penguasaha Ayam Potong dan Ikan:

Nah atas ane bener banget tuh. Di rumah aja. Bakar-bakar ayam. Ikan juga ada nih, tinggal ngambil. Tapi karena beberapa bulan ini harga pakan mehong banget, ya maap2 kate nih, harganya juga naek. 

Tapi yang jelas memang tahun baru tuh cocoknya ya bakar-bakar. Makan-makan bareng keluarga. Lebih berguna.

***

Petani Jagung:

Jangan lupa jagungnya juga woi! Gue udah nanem dari dua bulan yang lalu nih.

***

Pemilik warung kelontong dan sayur:

Hmmm..itu atas ane pada sok nggak inget. Gue nggak di mensyen. 

Padahal ntar lagi juga pasti nyariin. Yakin gua!

***

Para Pemburu Kesenangan:

Orang mau senang-senang saja kok dilarang! Duit-duitku sendiri. Terserah dong kita mau rayain malam tahun baru di mana dan ngapain aja. Itu kan hak masing-masing individuk!

***

Para Penengah:

Ini ada apa ribut-ribut? 

Nih ada link baru! 

Buruan takis...
Please write your comments