Gambar : Tribunews |
Bermula dari membaca status Facebook Pak Langit Kresna Hariadi, yang isinya menyatakan bahwa Beliau pernah menanyakan kepada Ngarsa Dalem terkait suksesi kepemimpinan di DIY setelah Sultan Hamengku Buwana kaping X, karena penasaran saya pun lantas menelusurinya di Youtube. Dan alhamdulillah, akhirnya ketemu juga. Berikut ini pertanyaan Pak Langit, (saya kutip sesuai dengan yang di Youtube).
“Dengan 5 anak kandung perempuan semua, saya ke depan berangan-angan betapa indahnya kalau Jogja nanti sepeninggal Sultan Hamengku Buwana yang ke X akan dipimpin oleh seorang Sultan Perempuan. Misalnya Ratu Pembayun. Yang ingin saya tanyakan, siapa kira-kira Kanjeng Sultan? Terima kasih.” Tanya Pak Langit dalam acara Kick Andy pada tahun 2007 lalu.
Karena ini adalah ucapan raja, telah tersiar di tivi, dan tentu saja telah didengar dan dilihat oleh masyarakat luas, tentu saya pikir perlu kita tilik kembali –mengiringi dibacakannya Sabdaraja oleh Sultan HB X beberapa hari yang lalu dan hari ini (Selasa,5/5).
Berikut ini adalah jawaban Sultan HB X, yang juga saya kutip sesuai aslinya.
“Saya punya adik laki-laki juga banyak, tapi anak saya wanita. Ya terserah masyarakat Jogja, kalau memang harus laki-laki, silaken. Tapi kalau ibu-ibu menuntut persamaan hak bahwa wanita itu juga memungkinkan untuk bisa menggantiken, ya kan, karena Presiden pun juga pernah wanita, ya silaken saja.
Dalam ketentuan di Kesultanan dimungkinkan ya?” Tanya Andy
“Nah, masalahnya akan mengubah konstelasi. Tapi, ya kan, bahwa Kraton ini sekarang bukan kekuasaan politik. Tapi adalah pengemban budaya. Kan masalahnya di situ." Jawab Sultan.
Selanjutnya, agar pembaca juga dapat menyimak langsung, silakan lihat videonya di sini. Setelah membaca ini, semoga kita semua semakin paham.