Azastranesia--Budaya. Yogyakarta yang dikenal sebagai sebutan kota budaya tidak bisa dilepaskan dari peran Seniman, Budayawan, dan Pelestari Warisan Budaya serta Pelaku/Pelestari Adat. Terjaganya kekayaan dan kehidupan budaya di Yogyakarta telah menguatkan karakteristik Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan yang penting di Indonesia. Hal itu disampaikan Umar Priyono, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, dalam acara penganugerahan budaya tahun 2015 di Bangsal Kepatihan kantor Gubernur DIY, Jum'at (18/12).
"Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah melalui Dinas Kebudayaan memberikan penghargaan kepada Seniman, Budayawan, Pelestari Warisan Budaya serta Pelaku/Pelestari Adat Tradisi yang telah diawali dengan penghargaan kepada seniman sejak tahun 1981.' Jelasnya
Pemberian penghargaan tahun ini meluputi tiga ketegori yaitu, Seniman Budayawan, Pelestarian Warisan Budaya dan Pelestari Adat dan Tradisi, masing-masing kategori terdiri dari lima penerima penghargaan. E Suharjendra, Erwito Wibowo, Mas Penewu Cermo Sutedjo, Marjiyo, dan Sardjana terpilih sebagai penerima penghargaan untuk kategori Seniman dan Budayawan. Sedangkan untuk kategori pelestari warisan budaya diterima oleh Ndalem Monumen Mijosastran, Rumah Tradisional Joglo, Balai Yasa Yogyakarta,
GKJ Wates, dan Perumahan PG. Madukismo Blok Barat. Terakhir, yakni kategori lembaga dan pelestari adat tradisi, diterima oleh Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Daerah (Hastanata),Agus Purwanto,S.Pd (Pelestari upacara adat Cing Cing Goling), D Mulyono (Penggagas upacara adat saparan rebo pungkasan),dan Sumanta (Pelestari adat Kupatan Jalasutra).
"Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah melalui Dinas Kebudayaan memberikan penghargaan kepada Seniman, Budayawan, Pelestari Warisan Budaya serta Pelaku/Pelestari Adat Tradisi yang telah diawali dengan penghargaan kepada seniman sejak tahun 1981.' Jelasnya
Pemberian penghargaan tahun ini meluputi tiga ketegori yaitu, Seniman Budayawan, Pelestarian Warisan Budaya dan Pelestari Adat dan Tradisi, masing-masing kategori terdiri dari lima penerima penghargaan. E Suharjendra, Erwito Wibowo, Mas Penewu Cermo Sutedjo, Marjiyo, dan Sardjana terpilih sebagai penerima penghargaan untuk kategori Seniman dan Budayawan. Sedangkan untuk kategori pelestari warisan budaya diterima oleh Ndalem Monumen Mijosastran, Rumah Tradisional Joglo, Balai Yasa Yogyakarta,
GKJ Wates, dan Perumahan PG. Madukismo Blok Barat. Terakhir, yakni kategori lembaga dan pelestari adat tradisi, diterima oleh Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Daerah (Hastanata),Agus Purwanto,S.Pd (Pelestari upacara adat Cing Cing Goling), D Mulyono (Penggagas upacara adat saparan rebo pungkasan),dan Sumanta (Pelestari adat Kupatan Jalasutra).
"Pengabdian para Seniman, Budayawan, dan para Pelestari Adat dan Tradisi merupakan wujud rasa handarbeni terhadap aset-aset di Jogja. Semoga ini bisa menjadi pemantik guna meneguhkan Jogja sebaai kota budaya," Pungkas Umar.
Dalam postingan selanjutnya, akan saya sertakan profil dan ulasan dari masing-masing penerima penghargaan budaya tahun 2015 ini.
Dalam postingan selanjutnya, akan saya sertakan profil dan ulasan dari masing-masing penerima penghargaan budaya tahun 2015 ini.