 |
| Seorang ibu/Foto via ayobuka.com |
Mak..hari ini adalah tanggal ke-22 di bulan pengujung tahun. Orang biasa menyebutnya hari Ibu. Apakah Emak tahu kalau hari ini adalah hari Ibu?
Apakah Emak merasa hari ini penting bagi Emak, karena hari ini adalah hari Ibu?
Mak, hari ini adalah hari Ibu. Apakah aku harus mengucapkan selamat hari Ibu kepadamu?
Jika iya Mak..mengapa aku harus mengucapkan selamat hari ibu, hari ini?
Apakah karena hari ini adalah hari Ibu?
Apakah Emak memang butuh ucapan itu?
Jika iya, Mak....di mana aku harus mengucapkan selamat hari Ibu?
Di status media sosialku?
Di pangkuanmu?
Atau di bawah kakimu?
Jika media sosial, apakah engkau punya media sosial juga, Mak?
Jika di pangkuan atau di bawah kakimu, bagaimana dengan jarak yang memisahkan kita, Mak?
Mak, bagaimana kalau aku memilih untuk tidak mengucapkan selamat hari Ibu?
Bolehkah Mak? Dan apakah engkau tidak akan marah?
Jika boleh...apakah engkau akan menganggapku sebagai anak yang tak tahu balas budi akan jasa-jasamu mengingat hari ini banyak anak-anak yang mengucapkan selamat hari ibu?
Atau....jika anggapan dan kemarahan itu tak pernah ada, mengapa engkau seperti itu?
Apakah karena engkau adalah seorang ibu dan tak ada hari khusus untukmu karena setiap hari engkau adalah ibu?
Sekali lagi Mak...benarkah aku harus mengucapkan selamat hari ibu, sementara aku sama sekali tak tahu untuk apa aku mengucapkan selamat hari Ibu?
Jika pun aku menganggap ucapan itu adalah sebagai bukti baktiku kepadamu, apakah engkau akan menganggap demikian juga Mak?
Mak.. apakah engkau akan marah jika engkau tahu bahwa ternyata ucapan selamat hari ibuku hanya basa-basi dan ikut-ikutan saja?
Mak..kapankah waktu terbaik untukku mengucapkan selamat hari ibu, selain hari ini?
Bagaimana jika aku 'hanya' mendoakanmu Mak, tanpa harus mengucapkan selamat hari Ibu?
Sebab aku ingin, engkau selalu selamat setiap hari. Tidak hanya hari ini.
Mak.. bolehkah aku tidak mengucapkan selamat hari ibu, kepadamu, hari ini, di mana pun?
(Sebab aku masih berusaha menjadi anak yang berbakti kepadamu, setiap hari--sejak dalam pikiran, kemudian dalam ucapan, hingga dalam setiap perbuatanku, dalam kesendirianku.)
