Surat Kepada Hujan - Jurnal Darul Azis

Surat Kepada Hujan

Surat Kepada Hujan


Selamat datang Hujan. Selamat merayakan rindu yang selama ini tertahan oleh perjalanan panjangmu yang melelahkan. Dari balik jendela ini aku menyaksikan perjumpaan kalian.

Selamat bergembira, Hujan. Tertawa dan menarilah bersama anak-anak kecil itu. Sampai tubuh kalian sama-sama menggigil dan suara ibu serta merta memanggil.

Selamat berpelukan, Hujan. Kekasihmu sudah lama menunggu. Lagi pula, cuaca kali ini memang dingin. Tapi memang demikianlah rindu dan temu. Harus dirayakan dengan sebuah pelukan, yang hangat dan erat.

Hujan, aku ingin bertanya padamu. Mengapa tempiasmu di kaca-kaca jendela selalu melukiskan kisah-kisah lamaku? Ih, kamu jahat! Duh, aku jadi ikut rindu dia kan.

Hei, kenapa kau malah berpindah di sudut mataku?


(Darul Azis, 2017)
Ilustrasi: favim
Please write your comments