Kalau perhatian Anda cukup jeli, seharusnya Anda akan menemukan hal-hal berikut pada pasangan Capres-Cawapres No. 10, Nurhadi-Aldo.
# 1. Selera Jenis Font
Tulisan "Koalisi Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asyik" itu jenis font-nya mirip dengan yang sering dipakai pemerintah. Anda bisa lihat salah satunya pada gambar logo peringatan HUT ke-72 RI.
Hal ini mengindikasikan ada kedekatan perspektif, preferensi, ataupun emosi pendesain (dalam hal ini timses Dildo) dengan pemerintah saat ini.
# 2. Warna latar desain
Corak dan latrar warna pada setiap foto dan video kampanye pasangan Capres-Cawapres Nurhadi-Aldo juga identik dengan gambar dan video yang selama ini sering dipakai oleh pemerintah.
Mungkin akan ada argumen bahwa itu adalah warna bendera nasional kita. Argumen tersebut tepat, tapi tidak sepenuhnya pas.
# 3. WARNA MERAH
Nurhadi dalam setiap postingannya sering mengenakan baju warna merah dan juga putih.
Semakin populernya mereka, maka mata kita akan semakin akrab dengan warna merah yang adalah identik dengan PDI-P, sementara warna putih identik dengan Jokowi.
#4. Marxis
Pasangan Nurhadi-Aldo patut diduga memiliki pandangan politik Marxisme. Hal ini dapat dibuktikan dengan gagasan-gagasan yang mereka usung serta tokoh yang sering mereka munculkan; Karl Marx. Ini tentu bukan masalah.
# 5. Dari Rakyat Untuk Penguasa.
Itulah slogan yang mereka sering ucapkan. Saya yakin, mereka bukan Timses pasangan nomor urut 1 (Jokowi-Ma'ruf Amin). Tapi saya haqqul yakin, mereka punya kecenderungan terhadap Jokowi. Mereka adalah pendukung Jokowi dari kelompok kiri yang kritis dan sehat nalarnya.
# 6. Pilihan Nomor Urut
Ngana pikir pilihan nomor urut tidak ada maksudnya?
#7. Pemilih Jokowi yang Kecewa
Di Indonesia ini, rakyat tidak terbagi menjadi dua kelompok fanatik pendukung Capres; cebong dan kampret saja. Pandangan itu jelas salah. Karena masih ada satu kelompok masyrakat lagi yang juga besar jumlahnya.
Mereka adalah orang-orang yang masih memiliki kewarasan nalar. Mereka adalah para kelas menengah. Tidak senang dengan keributan receh. Namun pada dasarnya, mereka lebih banyak yang akan memilih Jokowi ketimbang Prabowo. Nalar mereka akan mengatakan itu.