Mengikuti Lomba Blog BNI "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan" - Jurnal Darul Azis

Mengikuti Lomba Blog BNI "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan"

Mengikuti Lomba Blog BNI "Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan"



Tahun 2015 yang penuh dengan liku-liku perjuangan menyelesaikan kuliah itu akhirnya saya tutup dengan sebuah pengakuan, yang saya tuangkan dalam tulisan berjudul Bertanya, sebuah langkah awal untuk bersikap jujur dan apa adanya. Tulisan tersebut saya ikutsertakan dalam lomba yang digelar oleh BNI bertema "Mau bertanya nggak sesat di jalan". Karena keikutsertaan saya pada lomba tersebutlah, dalam menyambut pergantian tahun 2016 yang lalu, tak lupa saya menyampaikan beberapa harapan-harapan kepada Tuhan. Dua di antaranya adalah : semakin banyak orang yang terhindar dari ketersesatan -dalam hal luas- lantaran gemar mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan harapan kedua tentunya adalah saya bisa memenangkan lomba tersebut. Hehe

Tak tanggung-tanggung, saya menerjunkan empat artikel dengan topik bahasan yang saling berhubungan satu sama lain. Bukan lantaran terlalu bernafsu untuk menang, melainkan karena tema yang diusung BNI dalam lomba blog kali ini begitu dekat dengan masalah saya. Sebagaimana saya akui dalam artikel tersebut bahwa saya ini orangnya sangat payah dalam mengingat-ingat sesuatu (tidak termasuk mantan loh ya), payah beradaptasi dengan tempat/jalan baru, dan oleh ibu saya selalu diberi nasihat agar gemar bertanya--kalau tidak tahu.

Bertanya, dalam hal apapun memang sangatlah penting adanya. Sampai-sampai Nietzche, sang filsuf kebangsaan Jerman itu pun pernah berpesan "Jika engkau ingin hidup tenang dan damai, maka percayalah. Tapi jika engkau ingin mengabdi kepada kebenaran sejati, maka bertanyalah."

Kita semua mungkin tak akan pernah tahu bagaimana sebuah kasus pembunuhan itu berhasil diungkap jika tanpa ada pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Baik oleh penyidik, detektif,  ataupun wartawan. Karena pada dasarnya, sebuah kebenaran baru akan benar-benar berhasil ditemukan dengan pertanyaaan-pertanyaan. Kebenaran adalah jawaban yang paling paripurna.

Maka wajar jika kemudian muncul pepatah "Malu bertanya sesat di jalan" yang kemudian digubah oleh BNI dengan kalimat yang lebih positif yakni "Mau bertanya nggak sesat di jalan". Penggubahan yang sangat progresif menurut saya, karena kalimat tersebut akan memiliki daya dorong bagi orang-orang untuk mau bertanya. Kerja bagus BNI! Dua jempol plus standing applause untukmu!


Lomba blog yang digelar oleh BNI ini tampaknya telah menarik minat berbagai kalangan. Mulai dari penulis kenamaan, mahasiswa, blogger profesional (seperti saya?), hingga para profesional lainnya. Persaingan yang sangat berat memang. Namun saya percaya, menang tidaknya saya dalam lomba tersebut itu perkara kesekian. Yang terpenting bagi saya adalah semoga melalui tulisan-tulisan saya itu, pembaca dapat memperoleh manfaat-manfaat yang tidak mereka dapatkan dari blog lain. Sehingga dengan begitu, ilmu yang saya tularkan dapat lebih bermanfaat dan semoga menjadi amal jariyah yang dalam ajaran Islam dipercaya tidak akan terputus-putus pahalanya.

Kini sembari terus beraktivitas sebagaimana mestinya, saya menantikan pengumuman pemenang lomba tersebut. Semoga siapa pun yang memenangkan lomba dapat menjadi berkah tersendiri. Selamat bekerja para juri. Selamat deg-degan para peserta. Tuhan memberkatimu. Berikut tulisan-tulisan yang saya ikutsertakan dalam lomba tersebut jika barangkali Anda ingin membacanya.

Bertanya, Sebuah Latihan Awal untuk Bersikap Jujur dan Apa Adanya
Please write your comments