Yang Ironis Dari Generasi Kolot di Era Media Sosial - Jurnal Darul Azis

Yang Ironis Dari Generasi Kolot di Era Media Sosial

Yang Ironis Dari Generasi Kolot di Era Media Sosial

Ialah menganggap media sosial sebagai ruang yang nyata dan serba serius, sehingga mereka berpikir harus menanggapi segala hal yang muncul ke permukaan media sosial dengan serius pula. 
Karena itu, mereka kemudian jadi lebih gampang tersulut perasaannya; gampang iba, marah, terharu, dlsb. 
Selanjutnya, mereka segera merasa harus bertindak sesuatu seperti: menge-like, membagikan, dan mengomentari dengan kalimat-kalimat moralis dan tak relevan, atau kadang (namun lebih sering) bersifat motivatif.
Padahal ada sebagian orang yang hanya menjadikan media sosial sebagai ruang imajinatif, ekspresif, privat, bebas, dan menyenangkan sehingga di sana, sebagian orang itu, hanya bermain-main sesuka hati. Tanpa merasa perlu memikirkan persepsi dan respon dari orang lain, apalagi kalau sekadar "like" dan komentar, mereka tidak butuh lagi.
Dengan demikian, tanggapan-tanggapan serius itu hanya akan mengganggu kesenangan saja. Juga sangat sia-sia.
Di sinilah ironisnya. Si pemberi tanggapan itu, merasa telah melakukan sesuatu tapi tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya itu sia-sia. Mereka tidak lulus sejak dari tahapan pertama mengapa seorang manusia harus bertindak.
Please write your comments