Rahasia Editor Rubrik Aspirasi Harian Jogja Dalam Memilih Tulisan - Jurnal Darul Azis

Rahasia Editor Rubrik Aspirasi Harian Jogja Dalam Memilih Tulisan

Rahasia Editor Rubrik Aspirasi Harian Jogja Dalam Memilih Tulisan


Buku Bramma Aji Putra


Hari Rabu kemarin, saya memutuskan untuk bangun agak siang. Pagi itu, saya baru bisa memejamkan (baca : menunaikan ibadah tidur) selepas subuh tiba. Namun sekitar pukul 10 pagi, saya dibangunkan oleh sebuah panggilan nomor baru di HP saya. Siapa dia? Dari seberang sana, Si Penelpon memperkenalkan diri. Ternyata beliau adalah wartawan Harian Jogja, Mas Gilang namanya. Jujur, meski sudah sering mendapatkan telpon dari media massa, saya kok ya tetap saja grogi waktu itu. Apalagi kondisi saya belum sepenuhnya sadar, nyawa saya masih belum ngumpul semua. Entahlah,  mungkin ini efek dari keinginan terpendam saya untuk menjadi  seorang jurnalis. Hehe.

Bukan hendak mengabarkan kalau tulisan saya bakalan dimuat, namun ternyata Beliau ingin melakukan wawancara dengan saya terkait tulisan-tulisan yang telah saya hasilkan beserta proses kreatifnya. Wah...seneng plus grogi bercampur aduk jadi satu. Namun saat itu, saya merasakan semangat saya bertambah 1000 persen -meminjam istilah pak Esbeye-. Karena jarang-jarang ada yang beginian. Haha
Karena telah dipilih sebagai salah satu narasumber dalam edisi The Young Harian Jogja, saya merasa harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan Mas Gilang dengan penuh antusias dan berusaha memberikan jawaban terbaik untuk setiap pertanyaannya. Dan, semangat yang seribu persen itulah yang saya rasakan sangat membantu hingga wawancara usai.

Di akhir wawancara, saya bertanya kepada Mas Gilang.

"Ini untuk edisi kapan ya Mas? Tanya saya penasaran
"Ini langsung saya kerjakan hari ini, untuk edisi besok Mas." Demikian jawabnya.

Setelah berbasa-basi sebentar, kami pun mengakhiri wawancara.

 ******
Esoknya,  dengan penuh semangat anak muda, saya bangun pagi-pagi, membuat kopi sendiri, dan kembali menyelesaikan bacaan semalam yang belum tuntas. Sekitar pukul 7 pagi, saya pun langsung menuju tempat penjualan koran langganan saya di bilangan jalan Perumnas Seturan. Sungguh, saya seringkali khilaf dan lapar mata kalau sudah melihat tumpukan koran yang segar menggoda itu. Karena itulah, di tempat penjualan koran itu, saya tak mau lagi melirik koran-koran lain, karena kalau melirik pasti pengen beli, sedangkan saya hanya membawa uang pas sepas-pasnya, tiga ribu rupiah tok. Masa' pagi-pagi mau ngutang, kan famali. Hehe

Dan setelah saya buka halaman per halaman, saya menemukan foto saya tertampang gede-gede di halaman School Zone The Young, bersanding dengan Octavia Putri, siswi SMAN 4 Solo, Faridha Muthmainnah, mahasiswi PGSD UNY, dan Ruri Putri Kriswanto, siswi SMAN 1 Klaten (Wih, baru nyadar kalau saya paling ganteng di sana =D)

Namun sebelum saya membaca hasil wawancara kemarin, kok ya mata saya jelalatan ke mana-mana. Dan itu tertuju pada satu kolom yang judulnya memang sangat menarik.
Ssst, Ini Rahasia Para Editor. Demikian judul itu berhasil memalingkan sejenak perhatian saya dari gadis-gadis cantik itu *eh.

Dalam kolom tersebut,  Mas Gilang membongkrar rahasia editor rubrik Aspirasi Harian Jogja kepada khalayak terkait trik jitu agar tulisan yang kita kirimkan dipilih untuk dimuat. Apa sajakah rahasia-rahasianya? Berikut ini saya salin sesuai dengan aslinya.

1. Penuhi Persyaratan
    
    Memang terkesan basa-basi tapi persyaratan yang tidak lengkap bisa membuat tulisan yang sebenarnya bermutu batal dimuat. Cukup banyak kasus seperti ini yang terjadi di media cetak. Sayang kan, kalau tulisan gagal tayang cuma karena tidak melampirkan foto atau biodata.

2. Gaya Bahasa

    Gunakanlah bahasa yang lugas dan ringkas. Ini akan membuat Sang Editor tak pusing menangkap apa maksud yang ingin disampaikan. Bahasa yang mudah dimengerti dan komunikatif juga menghindari kesalahpahaman yang muncul dari tulisan. Boleh kok pakai istilah asing, asal berikan penjelasan bila itu bukan istilah yang kerap ditemui di kehidupan sehari-hari.

3. Kesesuaian Tema

Ini cukup penting. Untuk rubrik tertentu biasanya sudah ada tema yang ditentukan. Pastikan tulisan kita tak melenceng dari tema. Kalau pun tidak ada aturan soal tema, pastikan tulisan kita tidak ngalor ngidul dari masalah yang sebenarnya ingin disampaikan.

4. Gagasan yang Unik

Semakin menarik gagasan yang ingin disampaikan akan menjadi nilai lebih tulisan kita. Cobalah berpikir di luar kotak dengan mengangkat sudut panjang yang berbeda dari sebuah teman yang diajukan.

5. Perkaya Data

Data yang kuat dan akuran akan membuat opini Youngers semakin berbobot. Dari siti akan tampak bahwa apa yang disampaikan tidak asal tulis, melainkan ada landasan berpikir yang menadi kekuatan sebuah tulisan.

5. Beri Referensi

Agar tulisan makin meyakinkan, tambahkan referensi pendukung yang membuat opini kita semakin kuat. Referensi ini bia didapatkan dari buku-buku maupun kutipan pernyataan tokoh yang sudah dipublikasikan. Sama dengan data, semakin berbobot referensi yang memperkuat opini kita, semakin keren pula tulisan yang kita kirim.

Tips-tips itu merupakan hal yang selalu dilihat seorang editor di media cetak. Namun hal serupa juga terjadi pada tulisan lain, cerpen misalnya. Yang paling penting, tips ini tidak akan ada artinya kalau kita tidak mulai membuat karya tulis. Jadi, mulailah menulis. Lumayan kan kalau terbit, selain ngeksis, dapat tambahan uang saku pula. (Gilang Jiwana, JIBI)


     Demikianlah teman-teman, bagi kalian yang ingin mengirim tulisan ke rubrik Aspirasi Harian Jogja, bisa dikirim melalui email aspirasi@harianjogja.com. Untuk edisi opini mahasiswa, kalian bisa menyimak setiap hari selasa. Namun untuk kolom Jagongan, kalian bisa mengirimkannya setiap hari, dapat berupa uneg-uneg, foto ataupun berita. Dan nantikan, nama kalian bakalan terpampang di koran sebagai Penulis. Wih, keren kan? Ayooo,, tunggu apa lagi? Eksekusi segera !
Please write your comments