Sebermulanya adalah orang yang asal bicara
Orang-orang itu para politisi. Lalu pembicaraan politisi yang ngasal itu dikutip media-media dan dikemas sedemikian rupa dan disajikan kepada masyarakat.
Ibarat makanan, pemberitaannya yang disuguhkan oleh media sebenarnya sama sekali tak ada gunanya bagi kita.
Lalu kita melahap semua berita-berita itu dan menjadikannya sebagai senjata untuk orang yang beda pilihan politik, menjadikannya sebagai alat menipu, menakuti, dan menggalang dukungan orang. Kitabtelah merasa berbuat sesuatu yang besar, padahal aslinya sesuatu yang merugikan diri sendiri.
Lalu berita pun menjadi meluas dan perlahan-lahan mempengaruhi kita, mempengaruhi mereka, dan bahkan tertanam di otak.
Para politisi yang asal bicara itu jadi untung, karena dia dan kubunya semakin terkenal.
Media-media itu juga jadi untung, karena mendapatkan banyak pembaca.
Sementara kita, jadi berkelahi dengan teman-teman kita sendiri. Lalu saling membenci, saling curiga, dan menutup peluang bekerja sama.
Akhirnya, kita adalah orang-orang yang paling merugi di sini.
Yang dimedia itu kalau kata cak nun adalah bau entut. Bau tapi tidak jelas siapa yang ketut. Sehingga kita jangan terfocus sama baunya.
ReplyDelete