Saya Pikir Sudah Saatnya Lagu-lagu Indonesia Diterjemahkan ke Berbagai Bahasa Asing - Jurnal Darul Azis

Saya Pikir Sudah Saatnya Lagu-lagu Indonesia Diterjemahkan ke Berbagai Bahasa Asing

Saya Pikir Sudah Saatnya Lagu-lagu Indonesia Diterjemahkan ke Berbagai Bahasa Asing

Moshimo Mata Itsuka

Minggu-minggu ngomongin musik pas kali ya. Lebih santai ya kan, setidaknya kalau dibandingin dengan ngomongin politik, hehe.

Kemarin pas buka-buka Yutub, secara tidak sengaja saya melihat rekomendasi video Ariel Noah sedang menyanyikan lagu  “Mungkin Nanti” versi Jepang. Karena dasarnya saya ini agak ngefens dengan Ariel, saya pun langsung memutar video tersebut, untuk menonton video dan menikmati lagu tersebut. 

Ternyata, lagu yang dalam Bahasa Jepang menjadi berjudul Moshimo Mata Itsuka itu enak juga. Ariel berhasil menjepangkan lagu Bila Nanti dengan sangat baik. Pelafalan lirikya pun demikian. Ariel terlihat sudah sangat fasih.  

Saya memutar lagu tersebut berkali-kali. Namun saya tidak menemukan unsur musik Jepang di dalam lagu Moshimo Mata Itsuka. Jadi yang dilakukan Ariel sepertinya memang sebatas menerjemahkan lagu Bila Nanti ke dalam Bahasa Jepang. 

Tapi itu saya kira bukan soal, selama jika cukup dengan itu saja masyarakat Jepang sudah menerima dan menikmatinya. 

Berhubungan dengan hal ini, saya sempat video reaksi 3 orang pemuda Jepang untuk menonton video music Moshimo Mata Itsuka. Ternyata mereka langsung menyukainya. Mereka juga bilang, lagu tersebut bisa hits di Jepang. 

Video tersebut saat tulisan ini saya buat, sudah ditonton sebanyak 11 juta kali.

Kita patut berbangga hati terhadap karya Ariel Noah. Good job, Bro!

****

Saya kemudian jadi terpikir satu hal. Kalau saja lagu-lagu Indonesia banyak yang diterjemahkan ke dalam Bahasa negara lain, seperti yang dilakukan Ariel, maka bukan tidak mungkin masyarakat dunia akan menerimanya. Sehingga lagu-lagu Indonesia akan semakin mendunia.

Pada konteks ini, penerjemahan lagu-lagu Indonesia ke dalam berbagai Bahasa asing sangat penting untuk dilakukan. Mengingat hanya dari bahasalah pintu masuknya. Dengan bahasa, lagu yang jauh akan menjadi dekat. Dengan bahasa yang sama, peluang untuk diterima masyarakat penutur bahasa terkait semakin besar.  

Saya jadi ingat cerita Eka Kurniawan, sastrawan muda Indonesia yang saat ini karyanya sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Dalam salah satu tulisannya, ia pernah mengatakan tentang pentingnya penerjemahan buku-buku Indonesia ke dalam bahasa asing. Karena dari sanalah titik tolak agar buku-buku Indonesia dapat masuk ke pasar internasional. 

Lagu pun saya pikir juga demikian. Ia tidak jauh berbeda dengan buku. Keduanya sama-sama hasil karya kreatif yang universal. Yang berpeluang diterima oleh masyarakat dunia, melalui perantara bahasa. 

Semoga ini mulai disadari oleh musikus-musikus tanah air, juga para perusahan label. 


Agar kian mendunia musik Indonesia. 

Yogya, 14/04/19

Please write your comments