Meningkatkan Kemampuan Bertanya Dalam Empat Langkah (Bag. 4 / Habis) - Jurnal Darul Azis

Meningkatkan Kemampuan Bertanya Dalam Empat Langkah (Bag. 4 / Habis)

Meningkatkan Kemampuan Bertanya Dalam Empat Langkah (Bag. 4 / Habis)

Kredit Gambar oleh Epic E-commerce
Dalam artikel sebelumnya, dengan begitu bersemangatnya saya menulis tentang betapa pentingnya bertanya, terlebih lagi ketika kita tidak paham tentang sesuatu hal. Dalam artikel selanjutnya saya juga menjelaskan bahwa dengan menjadi penanya, seseorang akan mendapatkan beberapa keuntungan dan keunggulan.   

Namun kemudian, saya merasa seperti ada yang kurang. Membaca kembali artikel-artikel sebelumnya, membuat saya merasa berdosa jika tidak segera menulis kelanjutan dari artikel-artikel tersebut, di sela-sela kegiatan saya yang cukup padat. Saya sadar, bagi sebagian orang menjadi penanya tidak semudah yang kita bayangkan. Ada banyak teman-teman kita yang (meskipun) tahu bahwa bertanya itu penting dan menjadi kebutuhan setiap orang, namun sayangnya mereka tidak mampu, tidak berani, dan bahkan tidak tahu bagaimana cara bertanya. Mereka terkendala persoalan-persoalan teknis seperti rasa malu, rasa takut, rasa minder, hingga bingung dalam menyusun kalimat-kalimat pertanyaan.

Karena alasan itulah, saya mencoba untuk mengeksplorasinya lebih jauh. Yakni tentang bagaimana melatih kemampuan bertanya melalui langkah-langkah sederhana berikut ini.


Membangun Pondasi Berpikir : Bertanya Tidak Sama Dengan Bodoh.
Satu hal paling mendasar yang harus kita pahami adalah bertanya sama sekali tidak akan membuat kita tampak bodoh. Kebanyakan teman-teman kita yang enggan bertanya itu, lantaran takut dianggap bodoh dan tidak tahu apa-apa. Persepsi inilah yang kebanyakan menghantui mereka. Pertanyaannya kemudian adalah : mengapa harus malu?, mengapa harus takut dianggap bodoh dan tidak tahu apa-apa?
Kita ilustrasikan begini :  Anda sedang berada di sebuah forum yang orang-orangnya sama sekali tidak ada yang Anda kenal. Lalu Anda ingin sekali bertanya kepada narasumber yang hadir. Apakah Anda akan tetap bertahan dalam kediaman Anda sehingga tidak memperoleh jawaban?

Jika Anda masih banyak berpikir akan bertanya atau tidak, sebaiknya Anda tiru sikap seorang teman saya yang satu ini, Jon namanya. Jon termasuk tipe orang bermental baja dan "bodoh amat". Dia selalu bilang begini
  "Ngapain  malu, toh tidak ada orang yang kenal dengan saya. Justru dengan bertanya, banyak  orang yang akan mengenal saya." 

Ya.. kadang kita terlalu GR dan buruk sangka dengan orang lain. Sehingga dalam hal ini, Anda butuh sikap "masa bodoh" seperti yang dimiliki Jon. Biarlah orang mau berpikir apa tentang Anda. Belum tentu loh, orang akan berpikiran buruk tentang Anda. Bisa jadi malah sebaliknya. Kalaupun memang dengan bertanya justru dapat menggambarkan ketidaktahuan Anda tentang suatu hal, ya itu wajar.  Karena memang demikianlah adanya. Dan ingat, bertanya adalah sebuah langkah awal untuk kita bisa bersikap jujur dan apa adanya.

Oh iya, ini sebagai tambahan saja, orang-orang yang bertanya tidak semua karena ingin mendapatkan jawaban atau karena ia tidak tahu. Ada juga di antara mereka itu yang bertanya hanya karena ingin menjalin komunikasi dengan yang ditanya. Biasanya ini sering terjadi di forum-forum diskusi, kelas, dan dialog terbuka.

Tuliskan pertanyaan Anda
Bagi Anda yang merasa kesulitan dalam hal menyusun kalimat pertanyaan, sebaiknya tuliskanlah terlebih dahulu pertanyaaan Anda. Buatlah kalimat pertanyaan sesingkat dan sepadat mungkin. Lalu sebagai latihan awal, bertanyalah sesuai dengan apa yang Anda tuliskan tadi. Selanjutnya, dalam rangka melatih kemampuan bertanya, cobalah untuk mengembangkan pertanyaan Anda dengan kalimat sendiri. Namun ingat, janganlah melontarkan pertanyaan secara bertele-tele dan berputar-putar karena itu hanya akan membuat Anda benar-benar tampak bodoh. Keep it simple!

Perbanyak Membaca
Membaca  dapat membuka wawasan kita tentang banyak hal. Ini sudah menjadi rahasia umum. Dengan wawasan, pengalaman, dan pengetahuan yang luas itulah, maka dorongan untuk bertanya dan hal-hal yang ingin ditanyakan akan muncul dengan sendirinya. Ya.. karena pada dasarnya, pertanyaan tidak hanya lahir dari apa yang tidak kita ketahui, melainkan juga dari apa yang telah kita ketahui.

Banyak Berdiskusi dan Bertanya dengan Orang-orang Terdekat
Jika Anda masih terbelenggu oleh rasa malu, minder, dan takut, maka sering-seringlah berdiskusi dengan orang-orang terdekat Anda. Lontarkan juga pertanyaan-pertanyaan yang hinggap di kepala Anda. Siapa tahu mereka tahu. Atau kalau mereka tidak tahu, siapa tahu teman mereka tahu. Dengan begitu, secara perlahan Anda akan terbiasa untuk bertanya kepada orang-orang baru dan memperoleh jawaban darinya.


Melalui 4 (empat) langkah tersebut, saya yakin kemauan, kemampuan, keberanian, dan keinginan Anda untuk bertanya akan meningkat. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Please write your comments