7 Hal yang Membuat Bulan September Tahun Ini Terasa Begitu Istimewa - Jurnal Darul Azis

7 Hal yang Membuat Bulan September Tahun Ini Terasa Begitu Istimewa

7 Hal yang Membuat Bulan September Tahun Ini Terasa Begitu Istimewa

September Istimewa
Ilustrasi via portlandmetrolive.com

Bulan September akan segera berlalu. Hanya tinggal beberapa hari lagi, bulan akan berganti. Ada banyak hal yang yang terjadi di bulan ini. Mulai dari peristiwa politik, ekonomi, sosial, agama, hingga urusan asmara. 

Dan hari ini saya tergerak untuk membuat catatan akhir bulan. Semacam kaleidoskop, tapi tidak terlalu mendetil. Karena ada kesan lain yang saya rasakan dari bulan September tahun ini. Belakangan ini saya merasa, bulan September tahun ini terasa lebih istimewa dibanding bulan-bulan lainnya, tahun-tahun sebelumnya. Namun saya belum tahu persis apa penyebabnya.

Setelah kesan tersebut cukup lama mengendap di benak saya, hari ini saya menemukan alasannya. Tentu setelah melewati serangkaian proses pemikiran dan perenungan di kamar mandi, sebagaimana biasa saya lakukan. 

Dan, inilah beberapa hal yang membuat bulan September tahun ini terasa lebih istimewa dari bulan-bulan lainnya, tahun-tahun sebelumnya.


7. Musim Hujan Datang Lebih Awal


Saya masih ingat betul, dalam tiga tahun belakang ini di bulan September kita masih berada dalam musim kemarau. Masih panas-panasnya. Pada beberapa wilayah di Indonesia, bulan September adalah puncak musim kemarau. Termasuk Jogja, tempat saya ngindon dalam lima tahun terakhir.


Namun tahun ini berbeda. Bulan ini, hampir setiap hari turun hujan. Kadang pagi, siang, petang, atau dinihari. Curahnya pun cukup deras. 


Anomali musim? Barangkali iya. 

Saya tidak cukup paham soal ini. Namun yang jelas, kita harus bisa membaca gejala ini. Kita harus mencari pola baru atas perubahan musim di Indonesia. 


Adakah ini sebuah pertanda? 


Barangkali juga iya. 


Tampaknya alam sedang ingin berkomunikasi dengan kita, secara lebih intim lagi.



6. Banyak Orang Menikah 



Bulan ini teman-teman saya banyak yang menikah (jangan tanya saya kapan! Di dekat saya ada sandal bakiak). Begitu juga dengan teman-temannya teman saya. Banyak yang menikah juga. Soal ini saya bisa mengetahui dari postingan di sosial media.


Bagaimana dengan teman Anda?


Jika jawabannya sama, maka saya rasa pembicaraan kita akan semakin menarik. Terlebih jika kita kaitkan dengan pembicaraan kita di poin 7. 


Adakah kaitannya?


Saya rasa ada. Karena begini, musim kawin itu identik dengan musim hujan. Musim hujan identik dengan musim hujan. Pada musim hujan, ada banyak sekali orang hajatan (meski kadang mereka tidak mengharapkan turunnya hujan saat hari H).


Soal ini kita bisa ambil contoh lagunya Dewi Persik yang judulnya Khayalan Anak Perawan (Iya, saya memang suka dengar lagu dangdut). 

"Kalaulah tidak ada halangan
Musim hujan yang akan datang
Aku akan jadi pengantin"


Nah, sampai sini saya pikir kita sudah mulai menemukan polanya. Bahwa jangan-jangan penyebab anomali musim hujan bulan September ini merupakan hasil konspirasi Tuhan dengan para anak perawan. Kita tahulah, banyak sekali gadis-gadis kita yang baper pengin cepet-cepet nikah. Kuliah capek dikit, pengin nikah. Lihat foto artis nikah, pengin juga. Lihat teman nikah, pengin. Dikit-dikit pengin. Baper. 


Awalnya memang tidak begitu dihiraukan oleh Tuhan, namun ternyata lama-kelamaan semakin banyak gadis-gadis yang baper pengin nikah, maka akhirnya Tuhan pun jengkel dan bersih sambil nyebut kun fayakun! Maka beginilah jadinya.


Lalu mengapa sebenarnya mereka menginginkan menikah di musim hujan?


Saya belum menikah, jadi saya cuma bisa meraba-raba kemungkinannya saja. Yaitu mungkin agar persediaan air cukup berlimpah. Kita semua tahulah, untuk melangsungkan sebuah pesta pernikahan itu membutuhkan banyak air. Mulai dari air untuk minum, cuci piring-gelas-sendok, hingga air untuk mandi sanak keluarga.


Tapi itu kemungkinan skunder. Kemungkinan primernya barangkali karena demi kemaslahatan pengantin baru. Sebab bagaimanapun juga, pengantin baru itu akan lebih boros air, sampo, dan sabun. Maklum, masih pada semangat. Namanya juga baru.


5. Tahun Ajaran Baru di Perguruan Tinggi Dimulai


Wabil khusus di perguruan tinggi swasta. Karena kalau PTN kan agaknya sudah lebih awal memulainya, yakni pada bulan Agustus lalu. Tapi yang jelas, baik mereka yang kuliah di PTS maupun PTN, bulan September ini masih anget-angetnya (dan semoga nggak pake tai ayam). Masih semangat-semangatnya mbribik teman seangkatan kuliah. Inilah kenapa bulan September ini menjadi istimewa. 


Selanjutnya, mari kita doakan mereka semoga sedikit saja yang salah masuk jurusan, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Saya katakan sedikit, karena saya yakin pasti masih ada satu-dua ribu mahasiswa yang salah jurusan.


Jadi, buat kamu yang saat ini kebetulan sedang berada di jurusan yang salah, coba bersabarlah. Ada dua pilihan : putar haluan dan berangkat lagi tahun depan atau mencoba berdamai dan bertahan dengan keadaan.


4.  Banyak Orang Makan Daging


Pada bulan September ini, umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha. Ada banyak sapi, kambing, dan kerbau yang telah dikurbankan. Ada banyak orang yang menerima daging dari masjid-masjid tempat mereka tinggal. Gratis. 

Menjadi istimewa karena dalam dua bulan terakhir, harga daging begitu tinggi. Sehingga orang jadi berpikir dua kali untuk membeli, kecuali dalam bentuk mi instan, bakso, atau olahan jadi.


3. Pendaftaran Calon Kepala Daerah Berakhir

Demikian, bulan ini kita akan mengetahui calon-calon kepada daerah yang akan berebut suara kita. 

Menjadi istimewa karena setelah bulan ini, kita akan menjadi sedemikian mahalnya. Dipuji dan dipuja oleh para calon pemimpin kita. Bahkan, kita akan dimintai (dengan cara memohon) doa dan restu (sebagai bentuk eufemisme 'dukungan' atau 'coblosan', di bilik suara) oleh orang yang selama ini tidak pernah menyapa kita. 

Wasbiyasah, bukan?

2. Harga Rokok Tak Jadi Naik


Anda masih ingat berita hoax rokok bakalan naik sampai 50 ribu? Saya tak begitu yakin, karena pikiran Anda sudah dijejali berbagai macam informasi lain yang datang terus tanpa pernah berhenti. 


Berita itu tersebar pada bulan Agustus. Keberanian Jokowi, rokok akan naik 50 ribu mulai bulan depan. Demikianlah judul berita-berita hoax itu. Artinya, bulan September ini bukan?


Itu 'kan hoax, kok masih aja dibahas?


Gapapa. Ini hanya sebagai pengingat saja kok, kalau kita pernah menjadi korban penyebaran berita hoax dan menjadi heboh karenanya. Setidaknya agar besok-besok bisa lebih cerdas lagi dalam menyikapi berita.


1. Kabar #RaisaPutus Mencuat ke Publik

Maaf, blog saya dibajak!😈
Please write your comments