kerajinandaribambu.com Sungguh indah ayat ini.Maha besar Allah, pemilik segala firman kebenaran dalam Al-Qur’an. Mari menikmati, rasakan dalam hati dialog mulia ini, tata bahasa dan pesan-pesan semata-mata hanya untuk kita, manusia yang berlumur dosa.
Surat Al-Ashr (103)
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran
Surat yang hanya berisi 3 ayat ini menggunakan isyarat waktu sebagai pembuka. Demi masa, mari kita renungkan, Allah saja menggunakan perumpamaan waktu dalam menyampaikan Firman-Nya. Tentu hal ini mengisyaratkan bahwa waktu memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Kita mengenal istilah Waktu adalah uang, waktu adalah pedang, inilah bentuk penalaran manusia yang mampu memahami pentingnya waktu dalam kehidupan ini.
Barangkali surat inilah yang menginspirasi dibuatnya film “THE TIME “ yang diluncurkan pada tahun 2011 lalu, dimana dalam film tersebut waktu menjadi peran utama dalam alur cerita, waktu menjadi nyawa, waktu menjadi uang, waktu menjadi pedang, dan waktu menjadi sangat berharga. Namun yang terpenting bagi kita saat ini adalah kita mampu mengenal pencipta waktu itu sendiri, Allah selalu memuliakan ciptaannya dengan menyebutkan dalam segala firman.
Salah satunya adalah perihal waktu. Kita dapat mengenal Allah dengan memanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang telah diberikan. Tiadalah hidup tanpa perenungan, apalagi perenungan tentang waktu. Insya Allah, kita akan mengenal Allah, Allah akan mengenal kita. Aamin.
Demi masa (waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kenapa? Sebelum dijawab mari kita selesaikan membaca firman indah ini. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Dari ayat ketiga inilah kita dapat menjawab kenapa Allah mengatakan bahwa manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Allah mengecualikan orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasehati dalam kebaikan, saling menasehati untuk selalu bersabar. Pertanyaan kenapa manusia berada dalam kerugian hanya dapat dijawab dengan pertanyaan pula.
Adakah orang yang seberuntung mereka (yang termasuk dalam pengecualian) itu?
Saya rasa tidak. Karena walau bagaimanapun, orang yang memiliki iman dalam hatinya tidak akan pernah mengalami ketersesatan. Orang yang mengerjakan amal saleh,kecil kemungkinan akan sengsara karena tidak akan pernah tersangkut masalah hukum misalnya. Selain itu, orang-orang yang beriman dan beramal saleh dijamin oleh Allah atas perlindungan-Nya.
Dan lagi, orang yang beriman akan terdorong hatinya untuk selalu mengerjakan amalan-amalan saleh (baik) dalam kehidupan sehari-hari, lain halnya dengan orang dengan kadar keimanan yang rendah maka akan selalu terdorong untuk melakukan hal-hal yang buruk (dosa)
Selanjutnya pengecualian tersebut berlanjut pada orang-orang yang saling memberi nasehat dalam menjalankan kebaikan dan kesabaran. Subhanallah, alangkah indahnya pola hidup seperti ini, teman/tetangga kita lalai, menasehati, teman kita putus asa , kita menasehati, begitupun sebaliknya.
Dalam surat ini Allah mengajarkan pola hidup harmonis, peduli dan saling menjaga sesama. Betapa tidak, memberikan nasehat untuk senantiasa berbuat baik dan bersabar dalam menjalani kehidupan adalah bentuk kepedulian terhadap sesama, menjalin kehidupan yang harmonis, dan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama hamba Allah.
Sungguh, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa agar tidak merugi dalam menjalani kehidupan ini, maka hendaknya manusia menjalankan dan menjadi orang-orang yang dikecualikan dalam surat ini.
Sudah banyak orang yang mencoba, merasakan dan menjadi orang-orang yang sangat beruntung dunia akhirat, kehidupannya tercukupi, dengan Allah sangat dekat, jalannya dimudahkan, dan selalu mendapat pertolongan. Mari,,,, saatnya kita mencoba untuk meningkatkan kadar keimanan, beramal saleh, saling mengingatkan dalam kebaikan dan dalam menjadi manusia yang sabar dalam menjalani kehidupan. Semua akan indah pada waktunya.