Dewasa itu Indah - Jurnal Darul Azis

Dewasa itu Indah

Dewasa itu Indah


Ilustrasi via wikiHow


Dapatkah Anda bayangkan, bagaimana para orang tua setiap hari merasa ketar-ketir jika teringat pergaulan remaja sekarang ini? Di zaman yang penuh dengan godaan ini, remaja kita sungguh rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan. Karena masa remaja selalu identik dengan masa pencarian jati diri, pada saat itulah, anak yang baru saja gede itu pun juga dimungkinkan terjerumus ke hal-hal buruk seperti narkoba, seks bebas, minuman keras, dan berbagai aksi buruk yang  dapat mengancurkan masa depannya, jika tidak mendapatkan pengawasan orang tuanya dan jika mereka (para remaja) tidak selektif dalam memilih tempat, teman, dan cara bergaul. 

Berkaitan dengan itu, saya ingin mengajak Anda untuk mengingat (kembali) sebuah film yang diadaptasi dari novel karya Stanley Meulen, berjudul “Me and You Vs the World”. Film ini disutradarai Fajar Nugros, dilabeli oleh Rapi Film. Film ini mengisahkan sosok gadis remaja bernama Sera (diperankan oleh aktris pendatang baru, Dhea Seto) sebagai siswi teladan di sekolahnya. Segudang prestasi berhasil diraihnya sebagai imbalan atas kegigihannya dalam belajar. Hari-hari Sera tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Dan sebagai anak tunggal dari pasangan suami istri yang diperankan Zoya Amirin dan Bocek ini, Sera mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya, terutama dalam hal prestasi dan kesuksesan belajarnya di sekolah. Mereka juga menyadari betul usia anaknya yang masih remaja, sehingga cenderung protektif terhadap Sera.

Dalam film ini, Jeremy (diperankan oleh Rio Dewanto) hadir membawa kehidupan baru bagi Sera. Setelah berhasil meyakinkan bosnya dengan program Menaklukkan Dunia-nya, Jeremy mendapatkan kepercayaan penuh dari bosnya itu sebagai Pengelola sekaligus pemandu Outbonddi Jakarta dengan dibantu sahabatnya, Baron (Gofar Hilman). Sasaran pasarnya adalah para remaja dan karyawan, karena menurutnya mereka butuh sejenak keluar dari rutinitas sehari-hari dan mencoba melihat keindahan dunia yang sebenarnya, yakni dengan menikmati alam. Sekolah Sera menjadi salah sasaran promosinya.

Di sekolah Sera, Jeremy dan Baron berhasil membujuk beberapa siswa pemain basket dan kedua teman Sera untuk mengikuti kegiatan Rafting. Karena tahu kegiatan tersebut sangat berbahaya, Sera pun ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan maksud memperingatkan dan menjaga teman-temannya. Setibanya di lokasi, Sera justru ikut dalam kegiatan. Kegiatan alam itulah yang kemudian menjadikan hubungan keduanya makin akrab.

Pertemuannya dengan Jeremy, membuat Sera berubah seratus delapan puluh derajat. Gadis remaja itu jadi sering bolos sekolah, lupa belajar, dan terlalu banyak keluar main bersama Jeremy, terlebih lagi benih-benih cinta mulai tumbuh  di hati keduanya.

Orang tua Sera bukan tak menyadari perubahan perilaku anaknya, tak lama berselang mereka  menerima telepon dari Kepala Sekolah yang mengabarkan perubahan perilaku belajar Sera. Sontak, hal itu pun membuat ibu Sera jatuh sakit dan membuat Sera sedih. Merasa telah mengecewakan orang tuanya, sejak saat itu Sera bertekad untuk kembali ke kehidupannya yang dulu, rajin belajar dan fokus sekolah, ia mulai menjauhi  Jeremy.

Perubahan sikap Sera kepada Jeremy yang secara tiba-tiba, membuat pemuda itu kebingungan dan memberanikan diri untuk datang ke rumah Sera. Saat itulah, Jeremy bertemu langsung dengan Ayah Sera. Pada adegan ini, kita akan menemukan adegan dan bahasa yang sangat memukau. Hendaknya Anda tidak melewatkan adegan ini, sebab sangat berguna bagi Anda para orang tua dan para remaja. Ayah Sera menjelaskan dengan sangat lembut kepada Jeremy agar jangan dulu mendekati Sera.

Tolong berikan kami kesempatan untuk bisa menjaga Sera, mengawal dia sampai dewasa. Nanti setelah itu kamu boleh datang lagi ke sini.” Demikian tutur Ayah Sera kepada Jeremy.

Peristiwa malam itu benar-benar memisahkan keduanya. Jeremy kembali ke kehidupannya yang dulu secara total, berpetualang. Karena beralih profesi sebagai potografer ia pun dapat berpetualang dari satu negara ke negara lain di dunia. 

Film ini sangat layak ditonton untuk para orang tua dan remaja Indonesia. Karenanya, kita akan tahu betapa pentingnya pengawasan dan bimbingan orang tua terhadap anaknya yang masih remaja. Barulah, setelah mereka tumbuh menjadi dewasa, kita dapat memercayakan hal-hal yang lebih besar padanya. Hal ini karena, setelah para remaja beranjak dewasa, mereka akan dapat membedakan dengan mudah mana yang sebaiknya dan tidak sebaiknya dilakukan. Kedewasaan itu, tentu saja hanya akan diperoleh bagi mereka yang semasa remajanya mendapatkan pendidikan yang matang, tidak setengah-setengah. Jadi, buat para orang tua, jangan lepaskan anak-anak Anda hingga ia dewasa. Dan bagi para remaja, percayalah, menjadi dewasa itu indah.




Please write your comments