Mental Seorang Pengusaha - Jurnal Darul Azis

Mental Seorang Pengusaha

Mental Seorang Pengusaha


Suatu malam saya pernah bertemu dengan Mbah Gembel, seorang ahli reparasi HP kawakan di pasar Klitikan Jogja. Saya banyak ngobrol dengannya tentang bisnis yang sudah 10 tahun ia geluti.

Menurut laki-laki berusia 36 tahun ini, satu hal penting yang harus dimiliki oleh orang yang ingin membangun berbisnis adalah MENTAL YANG KUAT, seperti misalnya tidak gampang menyerah, yakin, mau terus berusaha, dan terus memelihara sikap optimistis.

"Aku punya 40 teman yang terjun ke dunia reparasi HP, yang bertahan sampai sekarang cuma 20an. Banyak yang nggak kuat." ujarnya.

Hal ini dikarenakan pada masa-masa awal seorang menjadi pengusaha, mereka sering mengalami kerugian. Dalam usaha apa pun. Hasil yang masuk tidak sebanding dengan apa yang telah dikeluarkannya. Pada titik inilah banyak orang tidak bisa bertahan. Padahal kalau mereka bisa bertahan dalam kurun waktu tertentu saja, banyak yang kemudian menuai keberhasilan.

"Aku juga pernah sampai habis-habisan, Mas. Pulang ke rumah cuma bisa buat makan. Tapi habis itu ya berusaha lagi. Sedikit demi sedikit." kata laki-laki yang sebentar lagi sudah punya 5 anak ini.

Kami juga banyak ngobrol tentang dunia per-HP-an. Menurutnya produsen HP itu pintar. HP diproduksi dengan maksud agar tidak bisa direparasi. Sehingga kalau HP rusak, kita sebagai pengguna seolah dipaksa harus beli lagi. Harga suku cadang HP yang tinggi dan banyak yang tidak bergaransi menjadi indikasinya.

"Tapi kan orang Indonesia itu pinter. Nggak bisa bikin, tapi kalau rusak pinter ngakalin." katanya lagi.

Tidak hanya HP, pada barang2 elektronik jenis lain pun orang Indonesia memang sering demikian. Prinsip "Kalau masih bisa diakalin, kenapa harus beli baru?" masih melekat erat di benak orang Indonesia kebanyakan, yang mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi ekonominya haha. Tapi karena hal tersebut pulalah, usaha reparasi jadi terus eksis.

Oh iya, ada satu lagi.

Dalam obrolan kami, juga muncul sebuah dugaan bahwasanya produsen HP tidak akan mau mengeluarkan produk HP secara sempurna, meski katakanlah inovasinya sudah diketahui. Inovasi-inovasi itu akan dikeluarkan sedikit demi sedikit sambil melihat respon konsumen macam kita.

Contoh: ada HP yang lensa kameranya bagus, tapi bisa bertahan agak lama. Ada HP yang kameranya bagus, tapi baterainya nggak awet. Dst.

_____

Foto: Ini adalah hape2 bekas yang sudah tidak bisa diakalin lagi atau yang memang sudah dikanibal (diambil bagian2nya). Kelak limbah elektronik ini akan berakhir ke tukang rongsok dengan harga tak lebih dari Rp4000/kilogramnya.

Please write your comments